Bagikan:

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat terdapat aliran modal asing yang keluar atau capital outflow dari keuangan domestik pada 19 Juni hingga 21 Juni 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp0,78 triliun

Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menyampaikan dana asing keluar dari pasar saham.

"Jual neto Rp1,42 triliun di pasar saham, beli neto Rp0,45 triliun di SBN dan beli neto Rp0,19 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)," Jelasnya melalui keterangan resmi, dikutip Minggu, 23 Juni.

Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 20 Jun 2024, nonresiden tercatat jual neto Rp42,10 triliun di pasar SBN, jual neto Rp9,35 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp117,77 triliun di SRBI.

Sejalan dengan perkembangan tersebut, Erwin mengatakan bahwa premi CDS Indonesia 5 tahun per 20 Juni 2024 sebesar 76,04 bps, relatif stabil dengan dibandingkan 14 Juni 2024 sebesar 76,40 bps.

Sementara, tingkat imbal hasil SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun pada Jumat, 21 Juni 2024 naik di 6,18 persen. sementara pada penutupan Kamis, 20 Juni, Yield SBN 10 tahun turun ke 7,104 persen.

Sedangkan, nilai tukar rupiah pada Jumat pagi 21 Juni 2024 dibuka pada level (bid) Rp16.440 per dolar AS, sedangkan pada penutupan Kamis, 20 Juni sebesar Rp16.425 per dolar AS. Sementara, indeks dolar AS menguat ke level 105,59 pada akhir perdagangan.

Selain itu, pada penutupan Kamis, 20 Juni, Yield UST (US Treasury) 10 tahun naik ke level 4,259 persen.

Erwin menyampaikan berdasarkan perkembangan kondis Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.