JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat terdapat aliran modal asing yang keluar atau capital outflow dari keuangan domestik pada 25 Maret 2024 hingga 28 Maret 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp1,36 triliun.
Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menyampaikan dana asing keluar baik dari pasar saham, dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
"Beli neto Rp0,97 triliun di pasar SBN, jual neto Rp1,59 triliun di pasar saham, dan jual neto Rp0,74 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)," Jelasnya melalui keterangan resmi, dikutip Jumat 29 Maret.
Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 27 Maret 2024, nonresiden jual neto Rp33,31 triliun di pasar SBN, beli neto Rp28,90 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp20,05 triliun di SRBI.
Sejalan dengan perkembangan tersebut, Erwin mengatakan bahwa premi CDS Indonesia 5 tahun per 27 Maret 2024 sebesar 71,39 bps, naik dibandingkan 22 Maret 2024 sebesar 70,90 bps.
Sementara, tingkat imbal hasil SBN 10 tahun pada Kamis 28 Maret 2024 naik di 6,73 persen.
BACA JUGA:
Sedangkan, nilai tukar rupiah pada Kamis pagi 28 Maret 2024 dibuka pada level (bid) Rp15.860 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan Rabu 27 Maret sebesar Rp15.850 per dolar AS. Sementara, indeks dolar AS melemah ke level 104,35 pada akhir perdagangan.
Selain itu, pada penutupan Kamis 21 Maret, Yield UST (US Treasury) 10 tahun turun ke level 4,190 persen.
Erwin menyampaikan berdasarkan perkembangan kondis Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.