Bagikan:

JAKARTA - Kiprah kepemimpinan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin yang membawa hubungan erat Indonesia dan WHO mendapat apresiasi dari Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), Tedros ​​​​​​ Ghebreyesus.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Indonesia, karena memberi kami sosok Budi Gunadi Sadikin. Beliau hebat, beliau luar biasa, dan kami bekerja sama erat dengannya, kami sangat bangga dengannya," kata Tedros melalui postingan Budi Gunadi Sadikin di akun Instagram Kementerian Kesehatan RI, di Jakarta, dilansir dari ANTARA, Sabtu, 1 Juni.

Tedros mengapresiasi upaya Menkes Budi yang menitikberatkan strategi kesehatan pada upaya mencegah masyarakat jatuh sakit atau menjaga agar masyarakat tetap sehat melalui program promotif dan preventif di Indonesia.

Dalam obrolannya dengan Menkes Budi di sela agenda The Walk the Talk: Health for All Challenge dalam rangka World Health Assembly (WHA) Ke-77 di Jenewa, Swiss, Tedros menyampaikan sejumlah tips dalam mengelola hidup sehat bagi 280 juta penduduk Indonesia.

"Untuk tetap sehat, anda dapat menciptakan kesehatan mulai dari rumah dengan menjaga kesehatan di rumah. Apabila merasa ada permasalahan kesehatan, anda dapat pergi ke rumah sakit," katanya.

Masyarakat bisa memulainya dengan gaya hidup yang sehat, seperti berolahraga rutin, menghindari dan berhenti dari kebiasaan merokok, hingga menjaga asupan nutrisi bagi tubuh.

"Dari perilaku tersebut, anda bisa menjaga hidup sehat. Rumah sakit untuk memperbaiki, jadi sebelum anda sakit, jagalah kesehatan," kata Tedros.

Seperti diketahui, Menkes Budi hadir sebagai pembicara dalam Majelis Kesehatan Dunia (World Health Assembly/WHA) Ke-77 yang diadakan di Jenewa, Swiss, pada 27 Mei hingga 1 Juni 2024.

Dalam pernyataan, Budi berharap semakin banyak orang Indonesia dari kalangan pemerintahan maupun non-pemerintahan di tanah air yang aktif berkontribusi di berbagai institusi kesehatan dunia.

"Mudah-mudahan suatu hari nanti ada orang-orang Indonesia yang bisa memimpin organisasi kesehatan dunia seperti WHO," pungkasnya.