Bagikan:

JAKARTA - Ketua Tim Gunung Api Indonesia Heruningtyas Desi Purnamasari mengungkapkan Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan (Sumsel), masih berstatus Waspada karena terjadi fenomena perubahan warna danau di kawah gunung tersebut.

"Kami masih menetapkan status Waspada, Level II, di Gunung Dempo untuk mengantisipasi adanya erupsi freatik yang bersifat tiba-tiba," kata Heruningtyas Desi dikutip ANTARA, Sabtu, 11 Mei.

Ia menjelaskan awal mula danau kawah Gunung Dempo berubah warna. Pada 8 Mei 2024 melalui pantauan CCTV warna danau tersebut masih seperti biasa hijau toska. Kemudian pada 9 Mei, keesokan harinya, terpantau berubah menjadi abu-abu dan cokelat muda. 

Hal itu disebabkan oleh kandungan kimia Gunung Dempo  karena curah hujan tinggi di puncak gunung dan adanya peningkatan suhu.

Selain berubah warna, kata dia, juga terpantau adanya asap putih dengan intensitas tipis di puncak Gunung Dempo.

Warna kawah berubah juga pernah terjadi di Gunung Batur karena arus konveksi yang menyebabkan material dasar kawah danau terangkat seperti diaduk, yakni arus konveksi berkaitan dengan temperatur yang lebih tinggi naik ke atas, kemudian suhu di atasnya yang rendah berada di bawah keadaannya seperti berputar yang menyebabkan material berubah menjadi warna coklat tanah.

 

Saat ini terjadi gempa-gempa di kawasan Gunung Dempo pada permukaan dangkal, contohnya adanya low frekuensi gempa vulkanik dalam dan juga tektonik. Namun yang masih secara intens tremor dengan amplitudo dominan sebesar 0,5 milimeter.

"Kami mengarahkan ke masyarakat, pendaki, ataupun wisatawan, untuk tidak melakukan aktivitas pendakian mendekati, bahkan radius satu kilometer dan arah bukaan kawah atau sisi utara sejauh dua kilometer," katanya.

Menurutnya, kawah pusat letusan terdapat gas berbahaya dan kebanyakan mengandung racun serta bahaya saat terhisap. Pihaknya juga akan melakukan modernisasi alat pemantauan di Gunung Dempo.