ROMA - Paus Fransiskus akan menghadiri pertemuan puncak para pemimpin negara G7 tahun ini untuk membahas tantangan yang ditimbulkan oleh Kecerdasan Buatan (AI), kata Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni.
Paus Fransiskus tahun ini memperingatkan bahaya "buruk" dari AI dan memperbarui seruan agar peraturan di seluruh dunia memanfaatkannya demi kebaikan bersama.
Dilansir dari Reuters, Sabtu, 27 April, pertemuan G7 digelar di Puglia, Italia selatan, pada 13-15 Juni dan dihadiri Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Prancis, Italia, Kanada, dan Jepang, serta beberapa tamu undangan khusus.
“Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah seorang Paus mengambil bagian dalam kerja-kerja G7,” kata Meloni dalam pesan video.
Dia mengatakan Paus Fransiskus akan mengikuti sesi yang didedikasikan untuk membahas AI.
“Saya yakin kehadiran Yang Mulia akan memberikan kontribusi yang menentukan dalam menyusun kerangka peraturan etika dan budaya untuk kecerdasan buatan,” kata Meloni.
Italia, yang saat ini menjabat sebagai ketua bergilir G7, pada pekan ini menyetujui rancangan undang-undang yang bertujuan untuk menetapkan aturan dasar penggunaan AI, mengalokasikan investasi di sektor ini dan menetapkan sanksi atas kejahatan terkait AI.
“(Ini adalah) teknologi yang dapat menghasilkan peluang besar, namun juga membawa risiko yang sangat besar, serta mempengaruhi keseimbangan global,” kata Meloni pada Jumat, 26 April, seraya menekankan AI harus “berpusat pada manusia dan dikendalikan oleh manusia.”