JAKARTA - Pesawat angkut teranyar TNI AU yaitu satu unit C-130 J Super Hercules siap mengangkut bantuan dari masyarakat Indonesia untuk rakyat Palestina di Gaza.
Bantuan itu nantinya diangkut dari Jakarta ke Yordania, kemudian dari Yordania, bantuan itu lanjut dibawa ke wilayah udara Gaza dan diterjunkan menggunakan parasut (airdrop).
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar menyampaikan TNI, meskipun dalam keadaan siap untuk menjalankan misi kemanusiaan itu, saat ini masih menunggu jadwal keberangkatan yang ditetapkan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu).
Terlepas dari itu, TNI Angkatan Udara telah menyiapkan satu unit C-130 J Super Hercules dan 10 prajurit TNI AU untuk berangkat ke Yordania. Pasukan itu dipimpin oleh Komandan Wing (Danwing) 1 Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma Kolonel Pnb Noto Casnoto.
Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayor Jenderal TNI Gabriel Lema pun memeriksa langsung kesiapan pasukan itu saat apel di apron Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (26/3).
Dalam sambutannya saat meninjau kesiapan pasukan, Gabriel menyebut pengiriman bantuan itu merupakan wujud aksi cepat TNI yang mencerminkan visi PRIMA Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto. PRIMA merupakan kependekan atas profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif.
Rencananya, Indonesia nanti mengirim bantuan payung udara orang (PUO) dan payung udara barang (PUB), yang jumlahnya 900 paket. Misi pengiriman bantuan itu direncanakan berlangsung selama 10 hari, dengan melibatkan 27 prajurit TNI Angkatan Udara. Pesawat angkut TNI AU yang terlibat dalam misi itu nantinya menempuh rute Halim Perdanakusuma (Jakarta)-Aceh-Myanmar-India-Uni Emirat Arab (UAE)-Yordania, dan kemudian kembali dengan rute yang sama sampai Jakarta.
Dalam apel itu, Asops Panglima TNI meninjau kesiapan pasukan bersama beberapa pejabat TNI, di antaranya Kepala Staf Komando Operasi Udara Nasional (Kaskoopsudnas) Marsekal Muda TNI Donald Kasenda dan Panglima Komando Operasi Udara (Pangkoopsud) I Marsekal Muda TNI Muhammad Nurdin.
BACA JUGA:
Rencana untuk mengirimkan bantuan via udara (airdrop) dijajaki setidaknya sejak awal Maret 2024. Presiden RI Joko Widodo saat meninjau Pangkalan Udara TNI AU Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, saat itu melihat demonstrasi kemampuan prajurit TNI AU menerjunkan logistik (CDS) dari ketinggian ke titik sasaran di runway Lanud Iswahjudi.
Dalam demonstrasi itu, TNI AU unjuk kemampuan alutsistanya, antara lain enam pesawat angkut C-130 Super Hercules dari Skadron Udara 31, Skadron Udara 32, dan Skadron Udara 33, kemudian satu pesawat CN 295 dengan nomor ekor A-2902 dari Skadron Udara 2, dan dua pesawat Cassa dari Skadron Udara 4 masing-masing dengan nomor ekor A-2116 dan A-2117.
Kemudian, ada juga pesawat Cassa 212 dari TNI Angkatan Laut dan helikopter MI-17 dan Bell 412 dari TNI Angkatan Darat.
Beberapa minggu setelah demonstrasi CDS, TNI AU lanjut menggelar latihan pendahuluan penerjunan barang (CDS) di Pangkalan Udara Suryadarma, Kalijati, Subang, Jawa Barat, pada 18 Maret 2024. Latihan itu melibatkan pesawat angkut terbaru TNI AU C-130 J Super Hercules dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma dan pesawat-pesawat dari Skadron Udara 32 Lanud Abdulrachman Saleh. Kegiatan latihan itu disaksikan oleh Pangkoopsudnas Marsekal Madya TNI Tedi Rizalihadi.