LUMAJANG - Gunung Semeru di Jawa Timur yang berstatus siaga atau level III mengalami erupsi dengan lontaran abu vulkanik setinggi 1 kilometer di puncak gunung tersebut pada pukul 20.59 WIB.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Ghufron Alwi, dalam laporan tertulis menyebutkan erupsi Gunung Semeru terjadi dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak gunung setinggi 4.676 meter di atas permukaan laut itu.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan timur laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 138 detik," katanya dikutip ANTARA, Jumat, 22 Maret.
Sebelumnya, Gunung Semeru juga erupsi pada pukul 17.21 WIB, namun visual letusan tidak teramati dan erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 121 detik.
Pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologo (PVMBG) memberikan rekomendasi terkait dengan status siaga Gunung Semeru, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
BACA JUGA:
Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Masyarakat juga diimbau mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.