Bagikan:

JAKARTA - Harga beras premium terpantau belum stabil sesuai harga ceran tertinggi (HET). Lalu, harga komoditas pangan lain seperti telur hingga daging mulai ikut melonjak. Di Jakarta, Pemprov DKI menyiapkan intervensi untuk menstabilkan kembali harga bahan pokok.

Salah satu intervensinya, menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati, adalah memastikan distribusi pangan tersedia di pasar-pasar.

"Bentuk intervensi dari Pemprov DKI untuk menjaga kestabilan harga yang ada di masyarkat dengan cari mendekatkan rantai distribusi kepada masyarakat. Sehingga, masyarakat tidak perlu jauh-jauh untuk mendapatkan pangan," kata Suharini kepada wartawan, Selasa, 19 Maret.

Lalu, Pemprov DKI secara kontinyu memastikan ketersediaan pangan di bulan Ramadan hingga Idulfitri 1445 H tetap aman. Ketersediaan pangan saat ini disebut lebih banyak dari kebutuhan pangan selama satu pekan ke depan.

Suharini memaparkan saat ini stok beras di Jakarta sebanyak 115.905 ton dan kebutuhan warga Jakarta per minggu 18.951 ton, stok telur ayam 2.338 ton dan kebutuhan per minggu 2.147 ton, serta stok gula pasir 2.996 ton dan kebutuhan per minggu 1.003 ton.

Lalu, stok daging sapi/kerbau 3.045 ton dan kebutuhan per minggu 1.544 ton, stok daging ayam ras 3.105 ton dan kebutuhan per minggu 2.790 ton, stok minyak goreng 4.492 ton dan kebutuhan per minggu 2.046 ton.