JAKARTA - Tim gabungan pada Rabu pagi mengerahkan delapan kapal untuk mencari warga Taiwan yang hilang akibat kapal KM Pari Kudus terbalik di perairan Pulau Rambut, Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, Senin kemarin.
"Pencarian pagi ini sudah kami mulai pukul 06.45 WIB dan tim bergerak mencari keberadaan korban ini," kata Kepala Seksi Operasi (Kasiop) Basarnas DKI Jakarta Agung Priambodo dikutip ANTARA, Rabu 13 Februari.
Ia mengatakan, pencarian pagi ini melibatkan 58 personel yang terdiri dari regu pencari dan tim penyelam. Pencarian kali ini merupakan hari ketiga.
Menurut dia, kapal pencarian itu terdiri dari kapal Basarnas, TNI AL, Polairud, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) dan kapal lainnya.
"Hari ini kami akan perluas area penyelaman dan juga penyisiran di perairan tersebut serta melakukan penyisiran di darat untuk pencarian korban," kata dia.
Ia mengaku saat ini ombak cukup besar sehingga menjadi kendala saat melakukan penyisiran dan penyelaman. "Semoga bisa ketemu hari ini korban tersebut," kata dia.
Seorang warga asal Taiwan bernama Shi Yi dinyatakan hilang saat kapal KM Pari Kudus terbalik. Korban yang hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam dan topi hitam.
"Korban ini berusia sekitar 40-45 tahun dan masih dalam kondisi hilang," kata dia.
Agung mengatakan total penumpang kapal KM Pari Kudus yang terbalik di Pulau Rambut Kepulauan Seribu sebanyak 35 orang. "Ada satu orang yang tidak masuk manifest penumpang dari data awal dan dia selamat," kata dia.
Ia menjelaskan, 35 orang tersebut terdiri dari 32 penumpang ditambah tiga anak buah kapal yang menyeberang dari Asha Resort di Pulau Payung, Kepulauan Seribu Selatan, menuju Pantai Mutiara, Jakarta Utara.
"Satu korban masih hilang dan 31 penumpang dan tiga anak buah kapal sudah dievakuasi," kata dia.
Sementara Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Jarot menyatakan 10 warga negara asing menjadi korban kapal KM Pari Kudus yang terbalik diterjang ombak saat berlayar dari Asha Resort Pulau Payung, Kepulauan Seribu Selatan, menuju Pantai Mutiara Jakarta Utara.
BACA JUGA:
"Ada 10 warga negara asing dan 22 warga Indonesia yang menjadi penumpang kapal yang terbalik akibat ombak tinggi dan angin kencang," kata AKBP Jarot.
Ia menjelaskan, 10 warga asing itu terdiri dari lima warga negara China, empat warga Taiwan dan satu Korea. "Satu korban yang masih hilang yakni warga asal Taiwan," kata dia.