JAKARTA - BMKG Stasiun Balikpapan mendeteksi delapan titik panas di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sehingga pihak terkait diimbau melakukan penanganan, berupa pemadaman.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Sabtu, mengatakan delapan titik panas tersebut terpantau sepanjang Jumat (8/3), mulai pukul 01.00 hingga 24.00 Wita.
Mengutip Antara, jumlah titik panas ini mengalami penurunan ketimbang pada Rabu (6/3) yang terpantau 59 titik, namun mengalami kenaikan ketimbang pada Kamis (7/3) yang terpantau satu titik.
Sebaran delapan titik panas ini telah disampaikan kepada pihak terkait, seperti Manggala Agni, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Dinas Penyelamatan dan Pemadaman Kebakaran, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut.
Mengingat jumlah titik panas mengalami peningkatan ketimbang sehari sebelumnya, ia mengimbau semua pihak waspada dan mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seperti tidak melakukan pembakaran di hutan maupun lahan, agar tidak terjadi penambahan dan perluasan titik panas.
Ia mengatakan kewaspadaan perlu dilakukan karena sejumlah kawasan masih mengalami cuaca panas dalam beberapa hari berturut-turut, sehingga dapat menyebabkan ranting dan daun mengering yang rawan karhutla saat terkena api maupun bara.
BACA JUGA:
Ia menjelaskan delapan titik panas itu, tersebar di dua kabupaten, yakni Kutai Timur enam titik, sedangkan sisanya dua titik di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Rinciannya, di Kabupaten Kutai Timur dengan enam titik tersebar di empat kecamatan yakni Kaubun dan Muara Wahau masing-masing dua titik dan Rantau Pulung serta Telen, masing-masing satu titik.
"Semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah," katanya.
Di Kabupaten Kutai Kartanegara dengan dua titik panas di Kecamatan Loa Janan.
"Keduanya juga memiliki tingkat kepercayaan menengah," ujar Diyan.