Bagikan:

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan baru-baru ini mendeteksi delapan titik panas yang tersebar di dua kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

"Delapan titik panas tersebut terpantau sepanjang Kamis mulai pukul 01.00 hingga 24.00 Wita," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman-Sepinggan Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Jumat 22 September.

Dijelaskan lebih lanjut, bahwa titik panas merupakan indikator kebakaran hutan atau lahan (karhutla) yang terdeteksi dari suatu lokasi dengan suhu yang relatif tinggi dibandingkan dengan suhu di sekitarnya.

Dia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk saling menjaga dan waspada. "Ini mencakup tindakan seperti tidak membuang puntung rokok sembarangan dan menghindari pembakaran saat mengelola lahan agar dapat mencegah terjadinya karhutla," sambungnya.

Informasi mengenai sebaran delapan titik panas ini telah diberikan kepada pihak berwenang di wilayah kerja masing-masing, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Dari delapan titik panas yang terdeteksi, dua kabupaten/kota yang terpengaruh adalah Kota Balikpapan dan Kabupaten Kutai Timur. Di Balikpapan, terdapat empat lokasi yang terpantau, semuanya berlokasi di Kecamatan Balikpapan Kota, dengan tingkat kepercayaan menengah.

Sementara itu, di Kabupaten Kutai Timur, empat titik panas terdeteksi, tersebar di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Bengalon yang memiliki satu titik dengan tingkat kepercayaan tinggi, dan Kecamatan Muara Ancalong yang memiliki tiga titik dengan tingkat kepercayaan berbeda, yakni rendah dan menengah.

Diyan juga menekankan pentingnya upaya pencegahan agar titik panas ini tidak meluas atau bertambah.

"Saya mengimbau semua pihak untuk tidak sembarangan melakukan pembakaran, mengingat banyaknya daun dan ranting kering yang rentan terbakar bahkan jika terkena sedikit percikan bara atau api," tandasnya.

Upaya pencegahan ini menjadi kunci untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya bencana karhutla di Kalimantan Timur.