Bagikan:

JAKARTA - Gunung Ili Lewotolok yang terletak di Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur, mengalami erupsi dan melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.000 meter dari kawah gunung berapi aktif tersebut.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Ili Lewotolok Stanislaus Ara Kian mengatakan letusan terjadi pukul 16.50 WITA dengan kolom abu tebal berwarna kelabu yang mengarah ke barat.

"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 34,2 milimeter dan durasi 50 detik," ujarnya dikutip ANTARA, Senin, 26 Februari. 

Gunung Ili Lewotolok merupakan gunung api strato tipe A yang aktivitasnya tercatat sejak tahun 1660. Saat ini tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok berada pada level II atau waspada terhitung sejak 15 Oktober 2023.

Pada 24 Februari 2024, PVMBG memperluas jarak rekomendasi karena energi seismik yang mengalami peningkatan ditambah ada aliran lava baru.

PVMBG mengimbau masyarakat agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas dalam wilayah radius dua kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok.

 

 Bagi masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah.

Masyarakat juga diimbau untuk tidak memasuki dan melakukan aktivitas dalam wilayah sektor selatan dan tenggara sejauh tiga kilometer dari pusat aktivitas.

Potensi ancaman bahaya guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian selatan dan tenggara puncak juga perlu diwaspadai oleh masyarakat, termasuk mewaspadai banjir lahar yang dapat terjadi saat musim hujan.