Bagikan:

JAKARTA - Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan pihaknya akan mengadakan rapat pleno untuk membahas audit Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).

"Kami akan rapat pleno ke depan tentang masalah audit ini. Pasti ada reasoning (alasan) untuk kemudian melakukan saran perbaikan audit terhadap Sirekap," kata Bagja dilansir ANTARA, Jumat, 23 Februari.

Bagja menyampaikan ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk dijawab kepada publik.

"Kenapa seperti ini? Kenapa OCR-nya (optical character recognition atau pengenalan karakter optis) agak sulit? Bagaimana itu kan hal yang mesti dijawab oleh teman-teman KPU, dan bukan kami yang menjawab, KPU itu yang menjawab," ujarnya.

Bawaslu mempersilakan masyarakatmeminta transparansi KPU mengenai Sirekap, seperti yang dilakukan oleh Indonesia Corruption Watch (ICW), pada Kamis (22/2).

"Ya, silakan," kata Bagja.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari menegaskan tak akan menghentikan tayangan data perolehan suara di dalam Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) Pemilu 2024.

Menurut Hasyim, hal itu dilakukan demi transparansi penyelenggaraan pemilu terhadap publik, terutama dalam hal pengunggahan foto asli Formulir Model C1-Plano atau catatan hasil penghitungan suara Pemilu 2024.

"Intinya untuk foto, Formulir C Hasil Plano yang ada di TPS, itu akan kami unggah terus," ujar Hasyim.

Ia pun memastikan proses koreksi dan sinkronisasi data dengan perolehan suara yang direkapitulasi secara manual berjenjang terus dilakukan, meski beberapa data sempat keliru karena kesalahan pembacaan oleh sistem.

"Ini tetap kita tayangkan karena apa? Masyarakat pemilih atau partai politik yang tidak punya saksi mau mengakses informasi perkembangan hasil pleno di TPS dari mana? Justru dengan Sirekap ini bisa diakses, bisa dimonitor, bisa dipantau," katanya.