JAKARTA - KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 bersandar di Pelabuhan El Arish, Mesir. Kapal bantu rumah sakit (RS) TNI Angkatan Laut (AL) itu langsung menurunkan bantuan untuk rakyat Palestina korban perang di Gaza.
Berdasarkan laporan Dinas Penerangan TNI AL, ragam paket bantuan dari masyarakat Indonesia berupa makanan dan obat-obatan itu diturunkan secara bertahap dari atas kapal ke dermaga Pelabuhan El Arish.
Bantuan seberat 242 ton itu dijadwalkan turun seluruhnya dari atas kapal pada Jumat 16 Februari.
KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat tiba di El Arish, Sinai, Mesir, sejak Selasa 13 Februari. Bantuan-bantuan yang diangkut oleh KRI Radjiman diserahterimakan secara simbolik ke perwakilan Bulan Sabit Merah Mesir, Ahmed Buhaeri Ali, di Pelabuhan El Arish, Rabu 14 Februari.
Tahapannya, bantuan yang diturunkan dari atas kapal ke dermaga Pelabuhan, kemudian dikelompokkan berdasarkan jenisnya, dan kembali dikemas untuk kemudian diangkut menggunakan truk-truk dari Bulan Sabit Merah Mesir.
Bulan Sabit Merah Mesir (ERC) merupakan lembaga kemanusiaan yang saat ini diberikan otoritas oleh Pemerintah Mesir untuk menampung dan menyalurkan bantuan-bantuan dari luar negeri, termasuk Indonesia, untuk rakyat Palestina di Gaza. Bantuan itu nantinya diangkut dan menempuh jalur darat dari Pelabuhan El Arish menuju Rafah.
Rafah merupakan daerah di Gaza yang berbatasan langsung dengan Mesir, tepatnya di daerah Sinai.
BACA JUGA:
KRI Radjiman berlayar dari Jakarta pada 18 Januari 2024. Upacara keberangkatan KRI Radjiman berlangsung di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta.
Bantuan seberat 242 ton yang diangkut KRI dr. Radjiman, terdiri atas pampers (532 karung), pakaian anak-anak (600 karung), pakaian dewasa (700 karung dan 500 boks), susu (800 kardus), biskuit (650 dus), air mineral galon (1.254 galon), air mineral kardus (1.700 kardus), obat-obatan (460 kardus), selimut (450 karung), jaket (450 karung), dan mie instan (470 kardus). Jumlahnya jika dikelompokkan sesuai wadahnya, ada 4.080 kardus, 2.732 karung, 500 boks, dan 1.254 galon.
Kapal itu mengangkut 214 kru yang 40 di antaranya merupakan pasukan khusus TNI AL. Pengiriman bantuan ke Mesir itu juga menjadi misi pertama KRI dr. Radjiman melintasi samudera dan keluar dari perairan Indonesia.