Bagikan:

JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jakarta Raya mentargetkan pertumbuhan listrik di Jakarta pada tahun ini kembali positif. 

Dimana sjak pandemi COVID-19, konsumsi listrik di Jakarta kian turun. Konsumsi listrik minus 5,6 persen pada 2020 kemarin. General Manager PLN Disjaya Doddy Pangaribuan yakin seiring dengan pemulihan ekonomi konsumsi listrik naik.

"Tahun ini kami proyeksikan pertumbuhan listrik di Jakarta bisa mencapai 2,5 persen. Kami merupakan penyumbang 70 persen dari total penjualan listrik di Indonesia," ujar Doddy dalam konferensi pers, Kamis, 25 Februari.

Kemudian, kata dia, hal ini didukung dari proyeksi pemerintah atas pertumbuhan ekonomi yang bisa kembali rebound ke angka 4 persen. "Jika pertumbuhan seperti di ramalkan, nah, pengalaman kami maka di kelistrikan bisa tumbuh 3-4 persen. Semoga saja ya. Kita berdoa saja yang terbaik," tambah Doddy.

Untuk bisa menggenjot konsumsi listrik, Doddy menjelaskan memasifkan lifestyle masyarakat dengan menggunakan basis kelistrikan sangat didorong oleh PLN. Seperti penggunaan kompor listrik, kendaraan listrik dan juga memasifkan penggunaan SPKLU.

"Memang belum terasa langsung dan besar. Tapi upaya upaya ini terus kami lakukan," ujar Doddy.

Selain itu, di sektor industri dan bisnis Doddy mengatakan PLN terus melakukan promosi agar sektor industri dan bisnis bisa meningkatkan konsumsinya. Juga penggunaan listrik PLNn yang selama ini terkadang masih belum maksimal digunakan.

"Kami juga melakukan membujuk beberapa onsumen besar yang masih menggunakan PLTG pada saat siang hari, malam pakai PLN dan sebaliknya. Kami maunya itu ngambil dari PLN aja," ujar Doddy.