Bagikan:

JAKARTA - Gelaran kampanye terbuka calon presiden nomor urut 01, Anies Rasyid Baswedan di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, dihadiri ribuan warga dari berbagai daerah di wilayah eks-karesidenan Mataraman, mulai dari Tulungagung, Blitar, Kediri, Nganjuk, Trenggalek hingga Pacitan dan Ponorogo.

Massa sudah mulai terlihat berdatangan sejak pagi buta di lapangan GOR Lembupeteng, Kota Tulungagung yang menjadi venue kampanye bertajuk "Anies Sapa Mataraman" tersebut.

Anies yang tiba di lokasi kampanye tampak didampingi puluhan ulama dan pengasuh pondok pesantren ternama, di antaranya dari Ponpes Lirboyo, Ponpes Ploso Kediri serta Ponpes Ngunut, Tulungagung.

"Ini adalah satu dukungan yang luar biasa besar. Karena Ploso dan Lirboyo konsisten selama ini melakukan dukungan kepada kami, baik dukungan secara langsung menjangkau masyarakat maupun melalui doa," kata Anies di akhir orasi politiknya dilansir ANTARA, Jumat, 9 Februari.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengajak para kiai, tokoh agama/tokoh masyarakat dan para caleg di dapil Mataraman untuk berdiri di atas panggung guna bersama-sama menyapa para pendukung dan simpatisan yang hari itu hadir memadati GOR Lembupeteng.

Anies merupakan satu-satunya capres yang kampanye langsung di Kabupaten Tulungagung. Ia pun menyebut Tulungagung sengaja dipilih karena lokasinya yang bisa dijangkau seluruh pendukungnya di wilayah eks-Karesidenan Mataraman.

Selain itu, kedatangannya ini menjadi bentuk komitmen Anies terhadap wilayah selatan Jawa Timur, karena selama ini wilayah sering kali terlewatkan dalam berbagai macam program pembangunan, sehingga terjadi disparitas antara wilayah selatan dengan kawasan lain di Jawa.

"Selatan ini penting, seringkali kawasan selatan ini yang terlewat, dalam pembangunan terlewatkan dalam kunjungan terlewatkan, dalam kampanye terlewatkan, saya datangi semuanya Tulungagung saya datang, Ponorogo datang Pacitan datang Trenggalek datang, Madiun datang," katanya.

Ia pun kembali menegaskan komitmen AMIN untuk mendorong percepatan pembangunan wilayah selatan Jawa Timur, termasuk wilayah eks-Karesidenan Mataraman. Pihkanya ingin kawasan selatan memiliki kemajuan yang pesat dan setara dengan daerah-daerah lain di Jawa.

"Kami peduli dengan kawasan selatan dan kami ingin kawasan selatan tidak kalah maju dengan kawasan utara dan timur di Jawa Timur. Tidak boleh karena jauh dari ibukota provinsi malah tertinggal jauh dari jalur-jalur utama, perdagangan tertinggal. Kami ingin kawasan selatan ini maju" katanya.