Bagikan:

BOGOR - Kepala Desa Gunung Menyan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor Wiwin Komalasari menanggapi santai sentilan dari Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin.

Ia pun tidak merasa tindakannya sebagai ajang pamer barang-barang branded di media sosial saat demo di Gedung DPR kemarin sesuatu yang melanggar hukum.

"Saya tanggapi dengan santai saja. Saya fokus kerja saja. Sebetulnya bukan pamer ya, keseharian kita main TikTok itu obat capek jadi saya suka sekali dengan TikTok itu karena memang efeknya bagus banget jadi yauda enjoy aja. Toh pekerjaan saya juga aman aja,” kata Wiwin saat dikonfirmasi, Selasa, 6 Februari.

Kades Wiwin membantah terkait tuduhan bahwa dirinya menyalahgunakan dana desa untuk kepentingan dan kesenangan pribadi. Dengan tegas ia mengatakan bahwa semua barang mewah tersebut diperoleh dari sang suami.

"Saya menanggapinya senyum karena yang namanya dana desa dan yang lainnya itu ada RAB-nya ada realisasinya ada LPJ, kalau kita mempergunakan apa kan itu tidak ketahuan? Karena memang uang ini mau disalurkan kemana saja pasti ada LPJ-nya,” ucapnya.

Kades Wiwin juga mengatakan bahwa tidak semua barang-barang yang ia miliki diperoleh dari brand yang mahal, tidak sedikit barang yang ia miliki adalah barang kaki lima.

"Saya bilang harga kaki lima pun bisa kelihatan mewah kalau kita tahu ilmunya memadupadankan itu, nice looking ya pasti kelihatannya bagus. Karena memang saya tidak semuanya mahal kok," bebernya.

Wiwin juga menantang untuk membuktikan dedikasi nya selama menjabat sebagai Kades di Gunung Menyan.

"Boleh tanya dengan masyarakat bagaimana saya menjabat antara saya dengan warganya, niat saya pengabdian kepada masyarakat toh masyarakat yang menilai bukan saya hanya mau pencitraan melainkan bagaimana hidup saya lebih bermanfaat lagi dan berguna terutama di wilayah saya,” tandasnya