JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi munculnya gerakan salam 4 jari yang digaungkan di media sosial X akhir-akhir ini. Gerakan ini menarasikan ajakan kepada masyarakat untuk memilih pasangan capres-cawapres selain Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Anies, gerakan tersebut bisa diartikan bahwa semakin banyak masyarakat yang kini menginginkan perubahan kekuasaan di pemerintahan. Hal ini berbanding terbalik dengan narasi Prabowo-Gibran yang ingin melanjutkan arah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
"Itu kan pesan bahwa kita mau perubahan. Apa yang sekarang terjadi itu, (capres-cawapres 02 keliatan diasosiasikan dengan keberlanjutan sementara publik inginkan perubahan. Jadi itu secara implisit. Kalau kami menginterpretasikan, secara implisit menginginkan ada perubahan," kata Anies di Bandung, Jawa Barat, Minggu, 28 Januari.
Atas dasar itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut berharap dukungan masyarakat kepada dirinya dan cawapresnya, Muhaimin Iskandar akan terus bertambah.
"Mungkin bergeraknya pelan-pelan. Dari tidak mau keberlanjutan saja, kemudian belum tahu mau ke mana, habis itu pelan-pelan ikut rombongan perubahan," ungkap Anies.
Sebagaimana diketahui, gerakan salam 4 jari digagas dengan latar belakang keyakinan bahwa capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran tidak layak dipilih. Penggagas gerakan tersebut menilai semakin banyak cara untuk memaksakan kemenangan Pilpres 2024 satu putaran untuk Prabowo-Gibran.
Penggagas salam 4 jari juga memandang banyak cara-cara kotor yang dilakukan oleh pihak tertentu agar pilpres putaran kedua tak dilaksanakan.
BACA JUGA:
Atas dasar itu, gerakan salam 4 jari dibuat untuk mengajak masyarakat untuk memilih salah satu dari dua pasangan calon, yakni nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Mereka juga mengingatkan masyarakat untuk tidak golput dan mencoblos Anies-Muhaimin atau Ganjar-Mahfud demi mencegah Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres 2024.