JAKARTA - Kapten Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) Muhammad Syaugi Alaydrus tak mempermasalahkan soal lokasi kampanye rapat umum hari terakhir kedua pasangan capres-cawapres sama-sama di Jakarta.
Pada 10 Februari mendatang, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar akan berkampanye di Jakarta International Stadium (JIS), sementara Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berkampanye di Gelora Bung Karno (GBK).
Menurut Syaugi, masyarakat pendukung tiap paslon tak akan mengalami bentrokan meskipun berada pada daerah yang sama saat kampanye akbar sebelum masa tenang Pemilu 2024 tersebut.
"Enggak apa-apa. Masyarakat sudah cerdas. Sudah, tenang saja," kata Syaugi di Markas Pemenangan Timnas AMIN, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin, 22 Januari.
Syaugi lalu menjelaskan alasan Anies dan Cak Imin memilih JIS menjadi lokasi terakhir kampanye akbar paslon nomor urut 1 tersebut.
Menurut dia, hal ini sebagai bentuk kebanggaan Anies atas stadion berstandar FIFA yang dibangun saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Pak Anies selalu membanggakan itu, karena dibangun emang oleh tangan-tangan anak Indonesia, bukan dari negara manapun di situ," ungkap Syaugi.
"Di situ kampanye terakhir Pak Anies maupun Pak Muhaimin akan memberikan yang terbaik, apapun program-programnya yang apabila nanti ditunjuk sebagai presiden," lanjutnya.
BACA JUGA:
Sebelumnya, anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) August Mellaz juga tak memandang daerah yang sama pada jadwal kampanye akbar dua pasangan capres-cawapres sebagai suatu masalah.
"Secara prinsip tidak ada soal," kata dia.
August Mellaz menjelaskan, KPU berkoordinasi dengan kepolisian untuk menjaga kelancaran kampanye rapat umum tiap capres-cawapres. Rapat koordinasi dilakukan secara berkala.
"Di akhir Januari kami akan jadwalkan rapat koordinasi antara tim paslon, KPU, dengan pihak kepolisian. Kami sudah komunikasi intensif dengan kepolisian, termasuk salah satunya terkait bagaimana merekayasa arus," imbuhnya.
KPU memberikan keleluasaan bagi ketiga capres-cawapres untuk menentukan lokasi kampanye akbar khusus tiga hari terakhir masa kampanye.
"Khusus 3 hari terakhir, ada permintaan untuk kemudian diberikan keleluasaan. Jadi, teoritis bisa diproyeksikan pasti ada titik pertemuan," jelas dia.