JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa, mengajak Muslimat NU untuk mendukung program pengurangan stunting di Indonesia.
Ajakan tersebut disampaikan Khofifah saat memberikan sambutan pembuka pada Harlah ke-78 Muslimat NU di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu, 20 Januari.
Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Timur itu menyatakan bahwa Muslimat NU siap berkontribusi dalam penurunan angka stunting di Indonesia demi mendukung visi Indonesia Emas 2045.
"Kami sudah melantik dan mengukuhkan Ibu sebagai penggerak penurunan stunting di semua provinsi," ujar Khofifah.
Khofifah pun kembali menanyakan kesiapan kader Muslimat NU terkait upaya penurunan stunting tersebut. Juru Kampanye Prabowo-Gibran itu lantas mengajak Muslimat NU untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen.
"Kita bangun dan kuatkan kembali sesuai dengan target pemerintah, stunting di 2024 akan diturunkan 14 persen. Ibu-ibu sanggup melakukan?," tanya Khofifah disambut kesanggupan para hadirin.
BACA JUGA:
Diketahui, stunting merupakan salah satu fokus Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang berhubungan dengan program makan siang dan susu gratis untuk siswa sekolah. Melalui program andalan tersebut, Prabowo berharap masalah stunting di Indonesia dapat cepat teratasi.
Mengutip dari dokumen visi, misi, dan program pasangan calon (paslon) nomor 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, akan memberikan makan siang harian gratis kepada siswa pra-sekolah, sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan pesantren.
"Memberi makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil," tulis dokumen tersebut.
"Program ini menargetkan lebih dari 80 juta penerima manfaat dengan cakupan 100 persen pada 2029," lanjut paparan program tersebut.
Hingga saat ini, Pemerintah Indonesia menjadikan percepatan penurunan stunting sebagai salah satu program prioritas nasional. Pemerintah menargetkan angka stunting menurun jadi 14 persen pada 2024.