PVMBG Perluas Radius Larangan Beraktivitas Antisipasi Erupsi Lewotobi
Visual Awan Panas Guguran dari Gunung Lewotobi Laki-laki, Kabupaten Flores Timur, NTT, Selasa (16/1/2024). (ANTARA/Fransiska Mariana Nuka)

Bagikan:

FLORES - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperluas radius larangan beraktivitas bagi masyarakat untuk menghindari ancaman guguran erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius empat kilometer dari pusat erupsi, sektoral lima kilometer ke arah utara-timur laut, dan enam kilometer sektor timur laut," kata Kepala PVMBG, Hendra Gunawan dilansir ANTARA, Selasa, 16 Januari.

Rekomendasi wilayah larangan yang diperluas itu didasarkan pada evaluasi atas pengamatan visual dan pemantauan instrumental yang menyatakan adanya peningkatan signifikan dalam aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki.

Peningkatan itu termanifestasi melalui peningkatan jumlah gempa letusan, aliran lava, dan gempa Low Frequency (LF) dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Data yang dilaporkan tim PVMBG yang berada di lapangan pada Senin (15/1), terjadi guguran lava disertai awan panas ke arah utara dengan jarak luncur kurang lebih satu hingga 1,5 kilometer dari pusat erupsi.

Guguran lava juga terlihat pada arah utara-timur laut dengan jarak luncur satu kilometer. Selain itu, adanya guguran yang mengarah ke timur laut sejauh dua hingga tiga kilometer dari pusat erupsi.

Sedangkan berdasarkan pengamatan instrumental, jenis gempa yang terekam selama periode 12 hingga 15 Januari 2024, yaitu 51 kali erupsi atau gempa letusan, 8 kali gempa awan letusan, 172 kali gempa guguran, 3 kali gempa embusan, 95 kali gempa LF, 1 kali gempa vulkanik dangkal, 2 kali gempa vulkanik dalam, 2 kali gempa tektonik jauh, dan 3 kali gempa tremor menerus.

"Data tersebut mengindikasikan bahwa material vulkanik yang sebelumnya berada di dalam gunung api telah mencapai permukaan dan terdorong keluar dari kawah Gunung Lewotobi Laki-laki," kata Hendra.

Gunung api yang berlokasi di Kecamatan Wulanggitang itu kini masih berada pada level IV atau Awas.

Hendra mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai yang berhulu di puncak gunung jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

"Masyarakat yang terdampak hujan abu dapat memakai masker untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan," kata dia.