Bagikan:

RIAU - Gubernur Provinsi Riau Edy Natar Nasution meminta kepala sekolah (kepsek) menerapkan pembelajaran secara daring di 21 sekolah terdampak banjir agar proses belajar mengajar anak didik tidak terganggu.

"Aktivitas belajar mengajar harus tetap berjalan kendati siswa tidak bisa hadir di kelas agar pelajaran mereka tidak tertinggal," kata Edy dalam keterangannya di Pekanbaru, Riau, Rabu 10 Januari, disitat Antara.

Mneurutnya, belajar daring pasti mudah digelar apalagi beberapa tahun terakhir pembelajaran dengan metode online learning atau e-learning sudah digunakan oleh berbagai kalangan termasuk di Riau saat pandemi COVID-19.

Pembelajaran online kata Edy dapat menjadi alternatif untuk proses belajar yang lebih fleksibel dan praktis serta disukai oleh generasi pelajar kini.

"Saat daring, guru dan pelajar cenderung lebih atraktif sehingga meningkatkan minat belajar dan ini mudah dilaksanakan," ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau Tengku Fauzan Tambusai mengatakan sebanyak 21 satuan pendidikan atau sekolah yang terdampak banjir dengan kategori terendam dan bahkan ada juga akses jalan menuju sekolah yang tertutup sehingga tidak bisa dilalui.

Karena itu katanya, pihaknya sudah membahas masalah terkait bersama Kepala Unit Pelaksana Tugas Dinas Pendidikan kabupaten dan kota terdampak banjir agar menginstruksikan kepada masing-masing kepala sekolah yang sekolah mereka terdampak banjir bisa melakukan pembelajaran daring.

"Sampai saat ini proses belajar mengajar tetap berjalan, meskipun ada yang daring atau online. Kita akan terus melakukan pemantauan dan jika kondisi sudah mendukung untuk proses belajar mengajar tatap muka maka segera diubah ke tatap muka," tandasnya.