Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang menamakan diri Pejuang PPP mendeklarasikan dukungan kepada pasangan capres dan cawapres nomor 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024. 

Koordinator Nasional Pejuang PPP yang juga Wakil Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Witjaksono, mengatakan dirinya bersama sejumlah calon legislatif (caleg) dan pengurus DPP PPP mendukung Prabowo-Gibran setelah mendengar aspirasi masyarakat pasca debat capres dan cawapres kemarin.

Witjaksono optimistis paslon nomor urut 2 itu akan memenangkan kontestasi Pilpres 2024 dalam satu putaran.

"Setelah kita melihat dua kali debat capres cawapres kemarin, dan melihat aspirasi-aspirasi yang sudah terkumpul di masyarakat secara langsung, bahwa kami dari PPP dari kalangan muda, kiai, ulama, dari banyak stakeholder yang ada di dalam PPP, menyatakan kita mendukung melalui gerakan Pejuang PPP untuk memenangkan Prabowo-Gibran satu kali putaran," ujar Witjaksono, Kamis, 28 Desember.

Ketua Umum (Ketum) dari Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) itu mengaku telah berkoordinasi dengan semua stakeholder di PPP. Dia mengklaim, saat ini sudah ada sekitar 30-an caleg dari unsur DPR dan DPRD serta 17 pengurus DPP dan majelis yang membelot mendukung Prabowo-Gibran.

Witjaksono bahkan siap jika harus mendapat sanksi dari Plt Ketua PPP, Muhamad Mardiono.

"Saya siap menerima segala sanksi apabila memang dari partai memberikan sanksi kepada kami, tapi kami hanya menyampaikan aspirasi dari bawah, bahwa kami dari pejuang PPP insyaallah akan memenangkan pak Prabowo dan mas Gibran untuk sekali putaran," ungkapnya.

Meski begitu, dia membantah jika ada keretakan di internal PPP pimpinan Mardiono. Justru, menurutnya, dengan mendukung Prabowo-Gibran, Partai Kabah akan lolos ke Senayan di Pileg 2024 nanti.

"Keretakan insyallah enggak, PPP akan memenangkan dan masuk ke senayan insyaallah, justru dengan kita masuk dukungan ke pak Prabowo dan mas Gibran insyallah suara kita akan semakin solid," kata Witjaksono.

BACA JUGA:


- https://voi.id/berita/342923/istilah-terstruktur-sistematis-masif-muncul-lagi-disuarakan-timnas-amin-yang-gelisah-maraknya-pelanggaran

- https://voi.id/berita/342910/survei-lsj-elektabilitas-prabowo-gibran-unggul-jauh-meninggalkan-amin-dan-ganjar-mahfud

- https://voi.id/berita/342882/ganjar-sindir-anggaran-makan-siang-gratis-prabowo-ikn-yang-butuh-rp400-triliun-saja-tidak-selesai-selesai

- https://voi.id/berita/342879/kapolda-metro-soal-firli-bahuri-tak-kunjung-ditahan-perkaranya-berkembang

- https://voi.id/berita/342869/kpu-akan-hadapi-somasi-roy-suryo-buntut-ucapan-tukang-fitnah

[/see_also

Witjaksono meyakini, saat ini dia bersama kader yang tergabung di Pejuang PPP masih menjadi kader. Tapi, kata dia, semua menyerahkan keputusan ke DPP.

"Kami yakin bahwa kami masih di PPP, tapi sekali lagi kami menerima segala sanksi untuk hal ini. Jadi, kami terbuka. Hari ini yang deklarasi bukan cuma kami tapi ada caleg-caleg dari seluruh Indonesia yang sudah deklarasi juga," kata Witjaksono.

"Kami serahkan ke DPP kalau memang misalkan kita mendapatkan sanksi, tapi kami yakin bahwa apa yang kita lakukan semuanya untuk PPP dan semuanya untuk kebaikan bangsa Indonesia," pungkasnya.