JAKARTA - Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mengaku percaya diri (pede) dalam debat Cawapres Pemilu 2024 semalam. Sebab menurutnya, dia menjadi satu-satunya Cawapres yang punya pengalaman ikut debat Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat pemilihan Wali Kota Solo.
“Bapak Ibu, di panggung itu, orang, dari tiga kontestan yang kemarin malam ya, orang yang pernah ikut debat KPU itu cuma saya sebagai wali kota,” ujar Gibran saat menghadiri acara Perayaan Natal dan Konsolidasi Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Sulawesi Utara di Sutanraja Convention Hall, Kabupaten Minahasa Utara, Sabtu, 23 Desember.
Dalam keterangan persnya, Gibran menyerukan kepada para pendukung agar tidak cemas dengan penampilan dirinya saat debat. Menurutnya, berbagai sentimen negatif yang berkembang di media sosial merupakan upaya pembingkaian atau framing yang sengaja dilakukan untuk menjatuhkannya.
“Saya sudah mengerti formatnya, trik-triknya, cara menyanggah, cara menjawab, cara bertanya. Bapak Ibu nggak perlu takut. Jadi semuanya framing-framing media,” ucap Wali Kota Solo itu.
Lebih lanjut, Gibran juga menyoroti berbagai hasil survei elektabilitas paslon Capres dan Cawapres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Meskipun beberapa hasil survei menyatakan elektabilitas paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran paling tinggi, Gibran menyerukan kepada para pendukungnya untuk tetap kerja keras.
BACA JUGA:
“Bapak Ibu tetap kerja keras, jangan terbuai, jangan terlena dengan hasil-hasil survei di atas 50 persen, di atas 46 persen, kita harus tetap kerja keras,” kata Gibran kepada 7.000 pendukungnya yang hadir di acara tersebut.
Lebih lanjut, Gibran menegaskan dirinya dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto akan melanjutkan program-program yang saat ini berjalan. Tak hanya itu, ia menegaskan bakal menyempurnakan dan memperkuat berbagai program yang sudah digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini.
“Yang jelas, saya dan Pak Prabowo akan melanjutkan, akan menyempurnakan program-program yang sudah ada, tidak ada yang dihapus, semuanya akan kami kuatkan dan kami sempurnakan, terutama untuk masalah pemerataan pembangunan yang tidak lagi Jawa sentris,” pungkasnya.