Bagikan:

JAKARTA - Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia Bursa Efek Indonesia (BEI) Risa Effennita Rustam, menyebutkan, aktivitas investasi di pasar modal masih didominasi oleh laki-laki. Komposisinya, dari 2.484.354 investor di pasar modal, investor perempuan di pasar modal masih 40:60 dibandingkan laki-laki.

"Dari komparasi jumlah aset bahkan lebih kecil lagi, yaitu 21 persen perempuan dan 79 persen laki-laki dari total aset di investor ritel di pasar modal yang saat ini mencapai total Rp430 triliun," ujar Risa di Jakarta, Kamis 5 Maret.

Hari ini, sebanyak 39 Puteri Indonesia yang mewakili 34 provinsi mengikuti kegiatan literasi finansial di Bursa Efek Indonesia (BEI). Agenda tersebut merupakan rangkaian kegiatan Pemilihan Puteri Indonesia 2020, yang salah satunya adalah pembekalan literasi finansial, khususnya di industri pasar modal.

Yayasan Puteri Indonesia (YPI) yang didirikan oleh Mooryati Soedibyo selaku penyelenggara Pemilihan Puteri Indonesia 2020 yang bekerja sama dengan PT Mustika Ratu Tbk, menyebutkan kegiatan literasi finansial ini bertujuan agar para finalis kelak bisa membagikan ilmunya ke masyarakat di daerahnya masing-masing dan harapannya dapat membantu membangkitkan lebih lagi antusiasme serta optimisme seluruh masyarakat kepada Pasar Modal Indonesia.

Kegiatan literasi pasar modal yang diikuti oleh finalis Puteri Indonesia 2020. (Foto: Istimewa)

Bersama dengan Dewan Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (Dewan APRDI), pembekalan ini diisi oleh materi mulai dari pilihan produk investasi pasar modal, peluang dan tantangan investasi, sampai dengan pengetahuan akan risiko dan lembaga pengawas berwenang untuk kegiatan investasi. 

Risa mengatakan, melalui literasi finansial bagi para Puteri Indonesia 2020, BEI ingin menitipkan pesan kepada masyarakat Indonesia untuk mulai membekali diri dengan edukasi mengenai pengelolaan keuangan demi masa depan yang lebih terjamin, terutama kaum wanita.

"Hal ini disebabkan karena perempuan memegang peran penting dalam pengelolaan keuangan keluarga, yang tentunya membutuhkan pemahaman yang baik mengenai investasi," ujar Risa.

Lebih lanjt kata Risa, pihaknya juga ingin masyarakat paham bahwa setiap pilihan investasi mengandung risiko. Karenanya masyarakat harus mengetahui lembaga-lembaga terpercaya agar terhindar dari investasi ilegal yang menawarkan imbal hasil tinggi yang tidak rasional.

Kegiatan yang juga didukung penuh oleh BEI ini diawali dengan seremoni pembukaan perdagangan BEI tepat pada pukul 09.00 WIB sebelum beranjak ke sesi workshop. Adapun sesi pembekalan materi finalis, BEI menekankan pentingnya memupuk kecerdasan finansial dan mengenali pilihan serta risiko produk pasar modal.

Kegiatan literasi pasar modal yang diikuti oleh finalis Puteri Indonesia 2020. (Foto: Istimewa)

Berdasarkan data survei Narasi TV tahun 2019, banyak masyarakat disinyalir kesulitan menabung karena 31 persen uangnya digunakan untuk berbelanja, 24,3 persen untuk cicilan, 18,5 persen untuk hangout, 4,7 persen untuk jalan-jalan, dan 10,6 persen untuk hobi.

Karenanya, menumbuhkan kesadaran dalam pengelolaan keuangan melalui investasi perlu terus ditingkatkan dalam berbagai pendekatan. Risa menambahkan, di Indonesia, investasi pasar modal merupakan instrumen investasi yang aman dan dilindungi oleh regulator seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self-Regulatory Organization (SRO). Kantor regional OJK dan perwakilan BEI pun sudah tersebar di setiap daerah.

“Melalui kegiatan literasi finansial kepada para Puteri Indonesia 2020, diharapkan  ke 39 finalis Puteri Indonesia ini dapat menjadi kepanjangan tangan BEI untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap investasi yang benar di daerahnya masing-masing agar masyarakat tidak terjebak dalam investasi ilegal,” tutup Risa.