Bagikan:

TANJUNG SELOR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara), dibawah kepemimpinan Gubernur Zainal Arifin Paliwang dan Wakil Gubernur (Wagub) Yansen Tipa Padan telah mengucurkan dana insentif kepada 12.438 guru atau tenaga kependidikan di empat kabupaten.

Keempat wilayah itu yakni Kabupaten Bulungan (3.087), Nunukan (3.371), Malinau (2.230), Tana Tidung (790) dan satu kota yakni kota Tarakan (2.960).

Dana insentif itu telah dikucurkan sejak tiga tahun sebelumnya, bahkan di tahun 2023 ini insentif untuk tenaga pendidik itu mengalami kenaikan sebesar 15 persen.

Gubernur Kaltara, Zainal A Paliwang, mengungkapkan, kenaikan insentif guru dan tenaga kependidikan di tahun sebelumnya yakni Rp 550.000,- kini naik menjadi Rp 650.000,- per bulan. Angka ini diproyeksikan bertambah seiring naiknya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Kaltara.

"Insyaallah jika PAD kita terus meningkat, saya tambahkan lagi. Ini bagian dari upaya berikan penghargaan atau reward kepada guru-guru yang telah mendidik putra-putri Kaltara untuk menjadi orang hebat," kata Gubernur Zainal, Jumat, 8 Desember.

Selain itu, lanjut Gubernur Zainal, pemberian insentif bagian dari upaya Pemprov Kaltara meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi kualitas guru negeri dan swasta yang mengabdikan diri di Kaltara.

"Pemberian dana insentif sesuai dengan petunjuk teknis (Juknis) diberikan kepada yang sudah berpendidikan Strata 1 (S1).  Namun, ada pengecualian untuk guru PAUD yang ada di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T)," ujarnya.

Selain itu, sasaran utama penerima bantuan ini adalah guru dan tenaga pendidik yang sudah mengabdi selama tiga tahun dan tercatat di data pokok pendidikan (Dapodik).

"Total keseluruhan dana insentif sekira Rp 100 miliar yang dialokasikan  pada 2023 ini melalui Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kaltara," kata Zainal.

 

Pemberian insentif tersebut dilakukan dengan cara mentransfer ke pemerintah kabupaten dan kota. Dengan rincian Kota Tarakan Rp 23,088 miliar, Kabupaten Bulungan Rp 24,078 miliar, Kabupaten Nunukan Rp 26,293 miliar, Kabupaten Malinau Rp 17,394 miliar dan Kabupaten Tana Tidung (KTT) Rp 6,162 miliar.

"Disalurkan lewat Bantuan Keuangan (Bankeu) khusus melalui transfer dana dari Pemprov Kaltara ke kabupaten dan kota melalui dinas pendidikan kemudian langsung ke rekening masing-masing penerima," terangnya.

Gubernur menegaskan, seluruh ASN yang berprofesi sebagai guru di kabupaten/kota mendapatkan insentif terkecuali yang bertugas dilingkup provinsi. 

"Mekanismenya, kabupaten atau kota mengusulkan ke provinsi kemudian diverifikasi lebih dulu jumlahnya. Setelah ditetapkan kemudian disalurkan," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kaltara, Deni membenarkan, alokasi dana insentif yang dikucurkan Pemprov Kaltara tahun anggaran 2023 yakni sekira Rp 100 miliar. Bahkan di penghujung tahun 2023 (Desember) ini realisasinya sudah mencapai Rp97.016 400 000.

"Pada periode 2021 hingga 2023 Pemprov Kaltara telah merealisasikan dana insentif lebih dari Rp 245 miliar kepada guru dan tenaga pendidik. Jadi ada peningkatan sejak 3 tahun terakhir," imbuhnya.

Deni menjelaskan, pada tahun 2021 Pemprov Kaltara merealisasikan insentif bagi guru sebesar Rp61.751.250.000,- Tahun 2022 sebesar Rp 82.335.000.000,- dan tahun 2023 ini Rp97.016.400.000,-.

"Untuk tahun depan (2024) masih dilakukan pembahasan berapa  bantuan insentif guru. Yang jelas berbeda di setiap kabupaten/kota. Pencairannya pun dilakukan per 3 bulan sekali, artinya saat ini memasuki triwulan ke empat," pungkasnya.