Bagikan:

JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi DKI Jakarta tidak menemukan adanya aktivitas kampanye dalam penyelenggaraan Munajat Kubro di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

"Saya telepon kawan-kawan di lapangan, sepertinya sejauh ini tidak ada aktivitas-aktivitas kampanye. Pencermatan saya juga lebih kepada aktivitas doa, selawat, dan lainnya," kata Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Provinsi DKI Jakarta Reki Putera Jaya yang ditemui usai aksi dilansir ANTARA, Sabtu, 2 Desember.

Reki mengatakan beberapa hari sebelum kegiatan Munajat Kubro berlangsung, Bawaslu DKI Jakarta sudah berkoordinasi dengan banyak pihak misalnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Satpol PP, hingga Pangdam Jaya guna mencegah aktivitas kampanye pada kegiatan tersebut.

Pasalnya, izin kegiatan tersebut hanyalah untuk menyerukan pembelaan Palestina, bukan untuk kampanye.

Bawaslu DKI Jakarta juga berkoordinasi dengan Bawaslu kota Jakarta Pusat serta jajaran-jajaran di bawahnya.

"Total ada 28 pengawas yang ada di dalam acara," ujar Reki.

Kemudian, lanjut Reki, pihaknya juga memberikan surat imbauan kepada panitia Munajat Kubro 212 agar kegiatan tersebut tidak menyisipkan atribut-atribut atau alat peraga kampanye calon peserta Pemilu tertentu.

Meski tidak menemukan aktivitas kampanye dalam kegiatan tersebut, Reki mengatakan Bawaslu DKI Jakarta tetap akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak terkait untuk mengumpulkan laporan hasil pengawasan.

"Yang jelas sampai saat ini belum ada temuan, tapi kalau nanti ada (laporan) tentu akan kami tindak lanjuti," tutur Reki.

Munajat Kubro 212 dimulai sekitar pukul 03.00 WIB dengan diawali shalat Tahajud, munajat, shalat Shubuh berjemaah, dan dilanjutkan tausiah para dai nasional sampai pukul 09.00 WIB pagi.

Para peserta yang terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa itu mendoakan kemerdekaan Palestina yang saat ini tengah dijajah oleh zionis Israel.

Dalam kegiatan tersebut, Ketua Steering Commitee (SC) Munajat Kubro 212 Muhammad bin Husein Alatas juga mengapresiasi inisiatif Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang sudah konsisten membela dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina.