Bagikan:

DEPOK - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menindaklanjuti laporan keluhan warga terkait limbah busa yang menutupi aliran Kali Cimanggis. Pun demikian, Pemkot Depok belum mengetahui asal limbah tersebut

Lurah Tugu, Tri Sakti mengaku sudah menerima laporan sejak Senin sore kemarin. Pihaknya sudah melihat langsung ke lokasi dan menghubungi dinas terkait untuk membantu warga.

Dia mengaku belum tahu penyebab tumpukan busa tersebut apakah berasal dari limbah pabrik atau rumah tangga.

“Tindak lanjut kami hubungi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), Damkar dan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air PUPR. Kalau sudah ada identifikasi penyebabnya apa penyelesaian bagaimana baru bisa ditindaklanjuti,” katanya Tri, Selasa 28 November.

Kata dia, pihak Damkar akan melakukan penyemprotan sehingga busa tidak menempel di rumah warga. Kejadian serupa pernah terjadi di tahun 2009. Pihaknya masih terus mendalami temuan ini.

“Kalau sudah tahu penyebab baru ada teguran. Info dari warga pernah terjadi 2009 dari limbah pabrik, kalau memang sebabnya dari situ tentu akan ada himbauan dari Dinas perijinan dan PUPR,” ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah warga mengeluh tumpukan busa yang menutupi kali di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, menimbulkan bau menyengat. Selain itu warga juga menjadi batuk dan gatal-gatal.

Ketinggian busa yang mencapai 4 meter, mengakibatkan sejumlah rumah warga tertutup. Belum diketahui pasti busa putih yang diduga sebagai limbah itu berasal dari mana.

Lili  mengatakan, penumpukan busa mulai terjadi pada Senin sejak pukul 16.00 WIB. Diduga berasal dari pabrik yang ada di sekitar tetapi hal itu belum ada konfirmasi dari pihak pabrik.

“Kemungkinan limbah pabrik, kemungkinan dari dua pabrik yang ada, mungkin bocor. Ini sekitar 500 meter busanya dan tinggi 4 meter,” katanya.

Membludaknya busa membuat sejumlah rumah tertutup. Warga pun berupaya membersihkan dengan alat seadanya.

“Disiram pakai air keran biar enggak nempel ke tembok rumah,” ujarnya.