PALANGKA RAYA - Kebakaran di Pasar Simpang Sebabi, Kecamatan Talawang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Senin dini hari tadi menghanguskan puluhan lapak pedagang.
"Memang benar, kami menerima laporan kejadian pada pukul 03.00 WIB. Informasi teman-teman di lapangan kurang lebih 60 lapak terbakar dalam kejadian ini," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kotawaringin Timur Hawianan di Sampit dilansir dari Antara, Senin, 27 November siang.
Kebakaran yang meluluhlantakkan kawasan pasar tersebut baru disadari warga ketika kobaran api sudah membesar.
Dengan peralatan seadanya, petugas Damkar sektor Telawang, relawan pemadam kebakaran, koramil, polsek, dan warga setempat berjibaku untuk memadamkan kobaran api. Bangunan yang terbuat dari kayu membuat api dengan cepat menyebar. Luas kawasan yang terbakar lebih kurang 30x90 meter persegi meliputi 60 lapak pedagang.
Petugas damkar membutuhkan waktu sekitar tiga jam untuk memadamkan kobaran api.
"Untuk penyebab kebakaran informasi yang kami terima akibat korsleting listrik. Hari ini juga kami akan mengerahkan tim investigasi ke lokasi," lanjut Hawianan.
Ia melanjutkan tidak ada korban jiwa maupun korban luka dari kejadian ini karena saat kebakaran kondisi pasar belum beroperasi.
Pasar Simpang Sebabi yang menjual bahan pokok serta kebutuhan rumah tangga ini buka setiap hari dan selalu ramai dengan aktivitas jual beli. Namun, pada malam hingga fajar pasar ini sepi karena pedagang tidak tinggal di kawasan pasar.
Kerugian diperkirakan mencapai miliaran juta rupiah dan tim investigasi ke lokasi kebakaran untuk penyelidikan lebih lanjut.
Hawianan mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran akibat korsleting listrik, terutama pada musim hujan. Saat musim hujan, potensi adanya angin kencang meningkat sehingga dapat menimbulkan gesekan antara kabel-kabel listrik yang memicu terjadinya korsleting.
BACA JUGA:
"Sebenarnya potensi kebakaran itu tetap ada, baik musim hujan maupun musim kemarau, cuma penyebabnya berbeda. Pada musim hujan potensi korsleting listrik yang berujung kebakaran meningkat sehingga kami imbau masyarakat waspada," kata Hawianan.