Manfaatkan Tanaman Kelakai untuk Cegah Stunting
Siswa SMPK Kanaan Banjarmasin meraih Juara Umum KIHAJAR STEM. (Foto: Istimewa)

Bagikan:

JAKARTA - SMPK Kanaan Banjarmasin berhasil meraih Juara Umum Nasional KIHAJAR STEM 2023, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia.

Marvello Sunny Wijaya, Michael Frederick Sindunata, dan Alfanno Husodo yang merupakan siswa-siswa dari SMPK Kanaan Banjarmasin yang berhasil melaju ke Final KIHAJAR STEM 2023 dan meraih juara umum.

Ketiganya berhasil meraih gelar juara tersebut dengan memanfaatkan tanaman Kelakai untuk mencegah stunting pada anak.

Pada kompetisi tersebut, ketiga siswa SMPK Kanaan Banjarmasin tersebut memilih tema Ketahanan Pangan dan Gizi.

Di bawah bimbingan Andreas Febri Kris Kurniadi yang merupakan guru dari SMPK Kristen Kanaan, mereka memilih untuk meneliti manfaat dari tanaman lokal ‘Kelakai’ yang mudah ditemui dan cukup populer diwilayah Banjarmasin.

“Kelakai pun kami pilih menjadi objek penelitian dan bahan yang dibawa untuk mengikuti lomba Kihajar STEM 2023,” ujar Andreas.

Diketahui, tanaman Kelakai merupakan jenis paku-pakuan yang bernama lemidi (Stenochlaena palustris) dan dikenal dengan nama kelakai di Kalimantan Tengah.

Kelakai banyak ditemukan di pulau Kalimantan dan habitatnya di daerah tanah gambut, air tawar, dan hutan belukar. Kelakai memiliki dua jenis, warna merah dan warna hijau.

Dalam melakukan penelitian, Kelakai memiliki kandungan zat besi dan vitamin C yang cukup tinggi, sehingga bisa dimanfaatkan untuk mengatasi kasus stunting yang marak terjadi di Indonesia.

Andreas menambahkan, dari hasil konsultasi bersama dokter gizi, risiko stunting bisa lebih tinggi ketika saat remaja atau perempuan hamil itu kekurangan zat besi.

"Penelitian kami ini pas dengan isu nasional dan pemda yang sedang fokus mengatasi stunting," ujarnya.

Menurut Andreas, uji coba yang dilakukan sejauh ini hanya untuk mengikuti lomba saja. Tetapi memang ada keinginan untuk melanjutkan penelitian ini hingga mendapat peresmian dan izin dari BPOM, sehingga karya penelitian Marvello, Michael dan Alfanno tidak berhenti ditahap lomba saja.

Tetapi terlebih lagi dapat dibawa keluar SMPK Kanaan Banjarmasin dan dapat memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat yang ada di Indonesia.

Seperti yang kita ketahui bahwa, KIHAJAR STEM sendiri merupakan Program Kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT) Pusdatin Kemendikbudristek.

Program ini diikuti secara tim sebagai wadah eksplorasi untuk pelajar di Indonesia agar memiliki keterampilan berpikir kristis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif dalam menyelesaikan permasalahan yang berbasiskan STEM (Science, Technology, Engineering, and Math).

“Tujuan kegiatan agar para peserta didik kita mulai terbiasa berpikir kristis, berpikir kreatif, kolaboratif dan mampu berkomunikasi dalam menyelesaikan persoalan - persoalan yang berbasis STEM (Science, Technology, Economy and Mathematics)” ujar Kepala Pusdatin Kemendikbudristek Muhammad Hasan Chabibie.

Sekretaris Jendral Kemendikbud Suharti menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada siswa-siswa yang telah berprestasi dalam mewujudkan kepedulian terhadap lingkungan.

"Selamat juga untuk anak-anak, para siswa yang mendapat apresiasi Gen KIHAJAR 2023. Kalian sudah membuktikan bahwa belajar tidak hanya didalam kelas. Kalian sudah membuktikan kepedulian kalian kepada lingkungan," kata dia.

Pencapaian ini bukan kali pertama Sekolah Kristen Kanaan mengikuti KIHAJAR STEM.

Pada tahun 2022, SMPK Kanaan Banjarmasin keluar sebagai juara umum dengan produk skincare yang memanfaatkan nutrisi dari tanaman eceng gondok.