Bagikan:

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan dunia tidak akan menjadi lebih baik dengan hanya mencetak banyak cendekiawan. Menurutnya, dunia perlu generasi cerdas dan bermoral baik.

"Dunia tidak akan menjadi lebih baik hanya dengan mencetak lebih banyak cendekiawan. Dunia butuh generasi yang cerdas sekaligus bermoral yang baik," kata

Ma'ruf saat menyampaikan orasi ilmiah pada 'Sidang Terbuka Senat Universitas Islam Nusantara (Uninus)' dalam rangka wisuda doktor, magister, dan sarjana ke-67 di Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis 16 November, disitat Antara.

Ma'ruf berpesan kepada seluruh civitas academica di Kampus Uninus untuk menjadikan nilai-nilai Islami yang diserap di kampus tersebut sebagai fondasi utama dalam pengembangan diri.

Pada kesempatan itu, Ma'ruf menyampaikan peran institusi perguruan tinggi di tengah masyarakat global terus mengalami perubahan seiring berjalannya waktu.

Perguruan tinggi, yang semula menjadi tempat para akademisi menyemai dan menebarkan ilmu pengetahuan, terus berkembang menjadi rumah bagi tumbuhnya peneliti.

Menurut Ma'ruf, banyak perguruan tinggi dunia menjadi tempat lahirnya penemuan dan inovasi penting di berbagai bidang ilmu, yang mampu mengubah wajah peradaban.

"Kini, dengan kian pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, berbagai literatur mencatat bahwa transformasi peran maupun strategi perguruan tinggi adalah keniscayaan. Perguruan tinggi tidak hanya menjadi tempat mengasah ilmu pengetahuan, tetapi juga institusi kunci yang berperan konkret di dalam membangun akhlak, budaya, dan kesejahteraan masyarakat," tuturnya.

Tugas utama perguruan tinggi, lanjut dia, bukan hanya menghasilkan lulusan sebanyak-banyaknya, tetapi juga mencetak alumni berkualitas dan berakhlak, serta mampu berkontribusi besar sesuai tuntutan dunia industri dan perkembangan zaman.

"Pendidikan adalah kunci masa depan bangsa. Oleh sebab itu, mutu dan kualitas pendidikan pada semua jenjang, terutama perguruan tinggi, mesti terus ditingkatkan. Arsitektur pendidikan mesti didorong untuk mampu mencetak SDM (sumber daya manusia) dengan keahlian dan keterampilan masa depan. Sehingga, generasi demi generasi mampu memainkan peran signifikan dalam menata peradaban dunia bagi kemaslahatan umat manusia," tuturnya.

Dia pun menyampaikan beberapa pesan kepada para lulusan program sarjana dan pascasarjana.

Pertama, Ma'ruf Amin menekankan bahwa wisuda hanyalah prosesi formal yang menandai selesainya pendidikan akademik, sedangkan esensi wisuda adalah awal pengabdian dan perjuangan untuk mengamalkan ilmu dan berkontribusi dalam upaya mengatasi persoalan bangsa.

​​​​​​​Kedua, dia mendorong para sarjana menjadi generasi dengan kepekaan dan kepedulian tinggi terhadap lingkungan sekitar.

"Jadilah agen-agen pembangunan yang membawa perbaikan nyata di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk," ucap Ma'ruf.

Ketiga, dia mendorong lulusan program sarjana untuk terus membumikan keislaman yang rahmatan lil ’alamin dalam pembangunan ekonomi nasional, khususnya bernapaskan syariah serta meningkatkan literasi, keahlian, dan keterampilan untuk mengisi pasar kerja ekonomi dan keuangan syariah Indonesia.

"Keempat, jadilah kaum intelektual yang berilmu pengetahuan dan menjunjung tinggi nilai keislaman dan moralitas," tandasnya.