Bagikan:

JAKARTA - Dalam rangka kepedulian terhadap lingkungan, Indonesia Carbon Trade Association (IDCTA) mengajak Duta Besar Keliling RI untuk Pasifik (Roving Ambassador) Tantowi Yahya untuk melakukan pelepasan penyu di sela-sela Konferensi Digital Karbon 2023.

Menurut Tantowi, salah satu momen penting yang menjadi pembahasan dalam upacara Pelepasan Penyu ini, merupakan simbol keserasian dan keseimbangan antara manusia, alam, dan dunia spiritual.

"Menggema filosofi Bali 'Trihitakarana". Dengan melepaskan penyu kembali ke habitat alaminya, peserta konferensi memperhatikan nilai in dengan memperkuat komitmen untuk pelestarian lingkungan dan ekosistem laut," kata Tantowi dalam upacara Pelepasan Penyu di Bali, Jumat, 10 November.

Penyu dipilih karena melambangkan umur yang panjang dan keseimbangan melalui perwujudan konkret dari hubungan spiritual antara manusia dan alam.

"Pada akhirnya, upacara ini tidak hanya melindungi mahkluk hidup, tetapi juga berkontribusi pada keseimbangan ekologis di lautan kita sesuai dengan prinsip 'Parahiangan'," katanya.

Konsep "Trihitakarana" yang diambil juga memiliki kaitan yang erat dengan Sustainable Development Goals (SDGs) ketiga belas yang menekankan keseimbangan antara manusia dan alam, serta tujuan keempat belas yang menyoroti pentingnya pelestarian ekosistem laut.

"Momen inspiratif ini mengingatkan kita semua bahwa manusia, alam, dan spiritual dapat berkembang dalam harmoni seperti yang ditunjukkan oleh penyu laut," jelasnya.

Tantowi berterimakasih kepada IDCTA yang telah berkomitmen terhadap pelestarian lingkungan, dan berharap Konferensi Digital Karbon dapat diadakan setiap tahunnya untuk mewujudkan masa depan yang berkelanjutan dan harmonis.

"Terimakasih atas komitmen yang tak pernah goyah terhadap pelestarian lingkungan, mari kita bersatu untuk melepaskan makhluk-makhluk megah ini kembali ke pelukan laut, dengan harapan dan rasa syukur di dalam hati kita," kata Tantowi.

Konferensi Digital Karbon 2023 diselenggarakan oleh IDCTA yang berkolaborasi dengan event organizer PT Permata Karya Jasa (Perkasa) serta menggandeng Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Asosiasi Perdagangan Emisi Internasional (IETA) serta dukungan sponsor di antaranya consultant, startup company serta investor domestik dan mancanegara.