Bagikan:

TARAKAN – Diluncurkannya aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Data dan Pelatihan Terintegrasi Desa di Kalimantan Utara (Simponi Desaku) diharapkan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman perangkat desa.

Khususnya mengenai kebijakan penyelengaraan pemerintah desa, perencanaan pembangunan desa, pengelolaan keuangan desa, penyusunan produk hukum desa, pemberdayaan masyarakat desa, dan pengelolaan dana desa.

Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal A Paliwang mengungkapkan inovasi yang dikembangkan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kaltara ini hasil kerjasama dengan DPMD Jawa Timur.  

"Simponi Desaku bertujuan untuk memudahkan perangkat desa mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas aparatur dan kelembagaan secara mandiri melalui media digital atau internet," kata gubernur, Kamis, 9 November.

Tercatat, hingga tahun 2023 Pemprov Kaltara telah mengucurkan dana desa sebesar Rp468 triliun,

Karena itu, Gubernur berharap adanya penguatan tata kelola pemerintahan desa dengan penguatan manajemen mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi serta pelaporan yang baik dan benar dari dana desa.

"Saya berharap para aparatur desa untuk  bersinergi, kolaborasi dalam upaya pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa guna mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang berubah, maju, dan sejahtera," pungkasnya.