Bagikan:

YOGYAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD memimpin doa untuk warga Palestina di Kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Minggir, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu 4 November malam.

Doa itu dipimpin Mahfud sebelum membuka acara Harlah ke-7 Satuan Team Anti Kriminalitas (STAK) Yogyakarta di kompleks ponpes asuhan asuhan KH Muwafiq atau Gus Muwafiq itu.

"Tolong lah saudara-saudara kami kaum muslimin yang berjihad di Palestina. Ya Allah hancurkanlah kekuatan jahat orang-orang Yahudi dan Israel sampai mereka menyadari untuk membangun kedamaian di muka bumi ini," ujar Mahfud dikutip ANTARA, Minggu 5 November.

Mahfud menuturkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, terdapat satu narasi bahwa salah satu tujuan Negara Indonesia dibangun adalah untuk membangun perdamaian dunia, serta keamanan bagi setiap jiwa.

"Oleh sebab itu, malam ini saya datang ke sini pada kesempatan ini memakai baju solidaritas untuk orang-orang Palestina yang sekarang sedang dibantai di Gaza," ujar Mahfud yang memakai kemeja putih dipadu syal bendera Palestina.

Mahfud mengatakan konflik antara Hamas dan Israel yang meletus sejak 7 Oktober sampai 3 November 2023 telah menewaskan sekitar 10 ribu jiwa, dengan 3.700 di antaranya anak-anak.

"Kalau dibagi per hari, lalu dibagi per jam setiap 10 menit ada anak kecil meninggal satu karena kebrutalan serangan dari Israel," kata dia dalam acara yang juga dihadiri para ulama dan santri itu.

Sesuai dengan prinsip Negara Indonesia yang menganut perdamaian dunia, lanjut Mahfud, pemerintah Indonesia beserta rakyat Indonesia mengutuk keras tindakan brutal Israel.

"Pemerintah Indonesia dan rakyat Indonesia, rakyat Indonesia dan pemerintah Indonesia bisa dibolak-balik yang mana saja sama sikapnya mengutuk dengan keras terjadinya tindakan kekerasan dan pembantaian tanpa pandang bulu yang terjadi di Gaza akibat serangan brutal dari Israel," ujar dia.

Menurut Mahfud, sikap Indonesia terhadap Israel sudah dinyatakan sejak awal oleh Presiden Soekarno kala Indonesia baru berdiri yang kemudian ditegaskan lagi pada Konferensi Asia Afrika Tahun 1955.

"Bung Karno menyatakan indonesia tidak akan pernah berhubungan dengan Israel sampai Palestina merdeka. Sikap itu dinyatakan oleh pemerintah Indonesia dan konsisten sampai sekarang," kata Mahfud.