JAKARTA - Bakal calon wakil presiden (cawapres) Koalisi Indonesia Maju (KIM), Gibran Rakabuming Raka, dinilai harus mampu membuktikan kemampuannya kepada publik dirinya layak menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.
"(Gibran) harus menunjukkan kepada publik, menunjukkan kepada rakyat, dan menunjukkan kepada pemilih bahwa layak untuk dipilih oleh Prabowo dan Koalisi Indonesia Maju," ujar pengamat politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, Senin, 23 Oktober.
Ujang meyakini, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mampu menjawab pertanyaan publik. Meski pengalamannya dinilai masih sedikit karena baru 3 tahun terjun ke dunia politik.
Namun kata Ujang, Gibran harus menunjukkan sejumlah gagasan untuk kemajuan bagi NKRI dan prestasi. Termasuk, kedekatan dengan rakyat Indonesia yang jumlahnya lebih dari 270 juta jiwa.
"Itu yang harus ditunjukkan kepada publik agar keraguan-keraguan publik yang selama ini bisa terjawab tuntas oleh Gibran ketika sebagai pendamping Prabowo dan partai koalisinya," ucapnya.
Menurut Ujang, keraguan publik menjadi tantangan yang harus dihadapi Gibran sebagai sosok anak muda. Apalagi, ini pertama kalinya dalam sejarah demokrasi Indonesia dipercaya untuk maju dalam Pilpres 2024.
"Jadi itu yang harus ditunjukkan agar masyarakat secara terang-benderang menilai Gibran adalah sosok figur yang pantas, yang memang layak untuk bisa disandingkan dengan sosok Prabowo," kata Ujang.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Ketua Umum Gerindra sekaligus bakal Capres Kaolisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto merasa aneh atas pandangan negatif terhadap Gibran yang dinilai terlalu muda menjadi cawapres. Terlebih usai putusan Mahkamah Konstitusi terkait batas usia capres dan cawapres paling rendah 40 tahun.
"Yang saya merasa aneh ya, kalau begini terlalu muda, kalau begitu terlalu tua. Kumaha? Ya kan," ujar Prabowo saat menghadiri Rapimnas Gerindra di the Darmawangsa, Senin, 23 Oktober.
"Jadi kalau nggak cocok dicari-cari. Demokrasi ya demokrasi lah, ya kan?," lanjutnya.
Gibran diumumkan sebagai cawapres oleh Prabowo pada Minggu, 23 Oktober malam. Saat ini pasangan Prabowo-Gibran didukung Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, Gelora, Prima, dan Garuda.