YAHUKIMO - Keuskupan Jayapura mengungkapkan adanya sekolah tanpa guru di Kampung Saminage dan Hemer Helenga, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Uskup Jayapura Mgr Yanuarius Theofilus Matopai You meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Pegunungan maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Yahukimo memperhatikan pendidikan warganya utamanya tempat untuk menimba ilmu atau sekolah.
“Waktu saya berkunjung ke sana (Saminage) karena di sana mayoritas umat Katolik pada Juni tahun ini kaget, ada sekolah namun tidak ada guru,” katanya saat dihubungi di Saminage, Yahukimo, Papua Pegunungan, Jumat 20 Oktober, disitat Antara.
Yanuarius menambahkan, Kabupaten Yahukimo terdapat tiga sekolah dasar (SD) dan satu sekolah menengah pertama (SMP).
Menurutnya, banyak anak usia pendidikan di Yahukimo tidak bisa sekolah karena tidak ada guru yang mengajar di sana.
“Saya sebagai tokoh agama di Papua sangat sedih melihat anak-anak kita di pedalaman tidak bisa bersekolah karena tak ada guru,” ujarnya.
BACA JUGA:
Uskup Jayapura Yanuarius menjelaskan pada 27-28 Oktober 2023 akan berkunjung ke Kabupaten Yahukimo, sekalian ingin membicarakan bagaimana langkah ke depan dari pemerintah setempat mengenai kondisi ini.
“Kami dari gereja juga mengambil langkah cepat mengirim guru dengan dukungan Kementerian Sosial RI, sekarang Pemkab Yahukimo akan lakukan apa, sementara orang lain sudah bantu,” katanya.
“Saya sangat prihatin, sedih dan peduli tentang nasib anak-anak kita ke depan kalau tidak membantu mereka memperoleh pendidikan yang layak,” sambung dia.
Keuskupan Gereja Katolik Jayapura bersama Kementerian Sosial telah mengirim tujuh guru untuk mengajar di SD Samiyage dan Hemer Helenga, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada Jumat, 13 Oktober.