JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan terdapat tiga pendekatan penting yang harus dilakukan dalam mengatasi keterlambatan pembangunan di Papua.
Tiga pendekatan itu, yakni pendekatan budaya, kesadaran, dan sosial. Menurutnya, ketiganya jauh lebih efektif dibandingkan dengan pendekatan keamanan yang selama ini dilakukan.
"Kita harus ada keberpihakan yang serius apa yang sudah ditetapkan dan menjadi visi kebijakan presiden saat mencanangkan membangun transpapua. Itu, kan, harus ditindaklanjuti tidak bisa ditinggal diam begitu saja," ujar Muhadjir saat seminar nasional Menuju Papua Maju di Jakarta, Rabu 18 Oktober, disitat Antara.
Muhadjir mengatakan banyak pemuda Papua yang tidak memiliki ruang pelibatan dalam membangun wilayahnya. Bahkan, kata dia, dalam seminar nasional tersebut ada pemuda Papua yang memiliki ide cemerlang untuk memajukan daerah.
"Di Papua karena dia enggak punya ruangan yang cukup untuk berperan, jadilah tidak bisa memberikan kontribusi yang konkret di sana. Dan itu yang mau kita coba selesaikan di sana," kata dia.
Menurut dia apabila para pimpinan di Papua mampu menguliahkan anak-anaknya ke perguruan tinggi ternama atau akademi militer/kepolisian, maka harus mampu menguliahkan anak-anak masyarakatnya juga.
"Dengan begitu manfaatnya bisa dirasakan masyarakat," ujar Muhadjir.
Pejabat (Pj) Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo menambahkan, pihaknya menyambut baik upaya yang terus dilakukan oleh pemerintah pusat dalam rangka mendorong pembangunan wilayah Papua.
Apolo mengakui Papua memerlukan percepatan dalam melakukan pembangunan karena lambatnya pertumbuhan di banyak aspek.
"Perlu percepatan dalam melakukan pembangunan di Papua karena ada kesenjangan yang cukup jauh dengan daerah lain," kata Apolo.