Cegah Perpecahan Pangdam Pattimura Minta Hindari Paham intoleran
Pangdam XVI Pattimura Mayjend Syafrial, ingatkan masyarakat soal perpecahan, (dok.ANTARA)

Bagikan:

AMBON - Mencegah perpecahan di masyarakat, Panglima daerah militer (Pangdam) XVI Pattimura meminta prajurit TNI dan masyarakat di wilayah satuannya agar menghindari paham intoleran. "Waspadai penyebaran paham intoleran, radikalisme dan terorisme yang dapat mempengaruhi pandangan terhadap empat pilar kebangsaan yaitu, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika," ujar Pangdam XVI Pattimura Mayjend Syafrial dalam keterangan yang diterima di Ambon, Sabtu.

Dalam agenda kunjungan kerja di Maluku Utara, Pangdam menjelaskan di tengah derasnya penyebaran teknologi, informasi dan komunikasi saat ini, paham intoleran dapat dengan mudah tersebar melalui media sosial.

"Untuk itu, saya mengajak kita semua agar bijak dalam bersosial media, agar keamanan, kedamaian dan ketentraman antar orang basudara tetap terjaga di Maluku dan Maluku Utara," katanya.

Pangdam Syafrial mengingatkan kepada para prajurit, Persit dan masyarakat untuk menyebarkan konten-konten positif yang dapat menjaga kebhinekaan di Indonesia.

Selain itu dalam kunjungan kerjanya, Pangdam menjelaskan bahwa, kunjungan ini juga bertujuan untuk lebih mengenal dan memahami satuan serta melihat secara langsung keadaan prajuritnya di Maluku Utara.

"Saya berharap, para prajurit harus selalu siap untuk digerakkan, kesatuan ini harus menjaga kemampuan Raidernya dan itu wajib dipelihara secara terus menerus", kata Pangdam dilansir ANTARA.

Pangdam Syafrial juga menyampaikan beberapa hal mulai dari bidang Perencanaan, Intelijen, Operasi, Personel, Teritorial dan Logistik.

Ia menekankan kepada prajurit untuk selalu berbuat baik kepada masyarakat sipil, menjaga sinergitas dengan rekan Kepolisian, pemerintah daerhttps://voi.id/berita/317990/pangdam-xvii-cenderawasih-dukung-penegakan-hukum-ke-anggota-kkbah, dan seluruh komponen masyarakat.

"Hindari pelanggaran sekecil apapun yang dapat merusak citra satuan, merugikan diri sendiri dan keluarga," kata dia.

Hal itu dikatakan Pangdam mengingat susahnya jerih payah perjuangan seseoranguntuk menjadi prajurit TNI dengan persaingan ketat.