Mampukah Beragam Insentif Ini Membangkitkan Kembali Sektor Pariwisata Akibat COVID-19?
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Virus corona atau COVID-19 telah menjadi masalah global. Dampak dari mewabahnya virus ini, terasa di berbagai sektor. Salah satunya, pariwisata. Pemerintah Indonesia sendiri saat ini sudah mulai mencari solusi agar perekonomian di dalam negeri tidak terganggu. Salah satunya dengan memberikan insentif terhadap sektor pariwisata.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan salah satu pemberian insentif pada sektor pariwisata untuk mengatasi dampak penyebaran virus corona adalah potongan harga atau diskon terhadap tarif tiket pesawat hingga 50 persen.

"Kami memberikan intensif diskon tiket 30 persen dari pemerintah untuk 25 persen seat dari 10 destinasi pariwisata yang diperkirakan terpengaruh dari penurunan turisme ini," tuturnya, saat ditemui di Hotel Ritz-Carlton, SCBD, Jakarta, Rabu, 26 Februari.

Menurut Sri Mulyani, stimulus ini fokusnya memang pada sektor turisme karena sektor ini yang terkena dampak sangat besar. Pemerintah menyiapkan alokasi sebesar Rp443,9 miliar maskapai dan travel agen untuk domestik. Sementara untuk mancanegara pemrintah juga menyiapkan Rp298,5 miliar sebagai intensif bagi maskapai.

Selain itu, Sri Mulyani juga mengingatkan, agar perusahaan maskapai memberikan diskon tersendiri bagi para wisatawan, bukan menggunakan insentif yang diberikan pemerintah sebagai penggantinya.

"Kalau perusahaan airline memberikan diskon tidak boleh di-subtitute dengan 30 persen yang kita berikan jadi harus di atas itu," ucapnya.

Menurut Sri Mulyani, perusahaan maskapai harus mengikuti ketentuan ini karena mereka juga akan mendapat keringanan dari pihak Angkasa Pura seperti fasilitas jasa dan Pertamina melalui diskon avtur.

Pemerintah beserta Pertamina, kata Sri Mulyani, juga sudah memberikan insentif berupa diskon avtur kepada bandara di sembilan destinasi wisata dengan total diskon Rp265,5 miliar yang berlaku tiga bulan.

"Avtur dan Angkasa Pura akan memberikan diskon terhadap berbagai fasilitas jasa termasuk parkiran pesawat dan lain-lain. Kita perkirakan diskon tiket pesawat bisa mencapai 50 persen yaitu 30 persen dari pemerintah dan 20 persen dari perusahaan airline," tuturnya.

Tak hanya itu, Sri Mulyani juga mengatakan, pemerintah juga akan mengenakan tarif nol persen pajak untuk hotel dan restoran di 10 destinasi wisata dan sebagai gantinya maka pemerintah daerah yang terdampak akan diberikan subsidi Rp3,3 triliun oleh pemerintah pusat.

"Untuk Pemda pajak hotel dan restoran diminta tidak dipungut selama enam bulan tapi diganti oleh pemerintah pusat Rp3,3 triliun jadi Pemda tidak mengalami kerugian," jelasnya.

Sri Mulyani mengatakan, dengan adanya intensif tersebut diharapkan akan banyak wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat. Sehingga kegiatan ekonomi di sektor pariwisata dapat kembali normal.

"Sektor pariwisata kita berikan berbagai paket mulai dari hotel, restoran, sampai agen travel dan airline-nya. Kita harapkan ini bisa meningkatkan minat traveling di dalam negeri maupun dari negara di luar kecuali China" katanya.

Sekadar informasi, 10 daerah-daerah yang diberikan insentif tersebut adalah Danau Toba, DI Yogyakarta, Malang, Manado, Bali, Mandalika, Labuan Bajo, Bangka Belitung, Batam, dan Bintan.