BENGKULU - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan kabut asap pagi yang terjadi di Bengkulu dalam beberapa waktu terakhir disebabkan masa udara di permukaan belum mengalami penguapan.
Kemudian, penguapan atau masa udara naik ke atas terjadi pada siang hari dan hal itu bisa terjadi karena partikel basah atau uap air dan bisa disebabkan juga karena partikel kering alias asap tergantung dengan kondisi di sekitar.
"Kabut pagi yang terjadi di sejumlah wilayah Bengkulu disebabkan karena masa udara di permukaan belum mengalami penguapan atau udara masih stabil," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu Anang Anwar di Kota Bengkulu, Jumat 22 September, disitat Antara.
Ia menyebutkan, dengan adanya uap air yg cukup banyak membuat pertumbuhan awan semakin besar, sehingga peluang hujan di wilayah Provinsi Bengkulu cukup besar.
Oleh karena itu, sejumlah wilayah di Bengkulu berpotensi turun hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.
BACA JUGA:
Untuk wilayah yang berpotensi terjadi hujan yaitu Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Lebong, Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Kaur.
Selain itu, kata Anang, gelombang di wilayah Perairan Bengkulu juga diprediksi mencapai tiga meter sedangkan untuk di wilayah Pulau Enggano dan Samudera Hindia Barat Bengkulu mencapai maksimum empat meter.
"Dengan memasuki awal musim hujan ini diharapkan untuk memperhatikan lingkungan sekitar dengan membersihkan dan memangkas dahan yg berpotensi patah yg berakibat menimpa bangunan dan selalu update info dari BMKG," ujarnya.
Selain itu, potensi angin kencang di wilayah Bengkulu beberapa hari ke depan mencapai 25 knots.
Untuk angin kencang tersebut disebabkan karena adanya belokan angin di wilayah Sumatera khususnya di Provinsi Bengkulu dengan kondisi cuaca cerah hingga cerah berawan.