Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meresmikan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Menhub Budi mengungkapkan JPM Dukuh Atas tak menggunakan alokasi dana dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) maupun APBN dalam pembangunannya.

Pemprov DKI dan BUMD DKI melakukan kerja sama dengan swasta untuk membangun jembatan yang bisa dimanfaatkan masyarakat dalam bermobilitas.

"Saya sebenarnya merinding. Apa yang kita pikirkan itu dilaksanakan dengan cerdas oleh Pak Gubernur. Ini tidak mudah karena instruksi presiden tidak boleh pake APBN, tidak boleh pake APBD. Ini dilaksanakan bagus dan fungsional," kata Budi di lokasi, Rabu, 13 September.

JPM Dukuh Atas dibangun sepanjang 230 meter, mengintegrasikan antarmoda transportasi yakni LRT Jabodebek serta MRT Jakarta, KAI Commuter Line Sudirman, Transjakarta, dan kereta bandara yang berada dalam kawasan berorientasi transit (TOD) Dukuh Atas.

Menhub berharap JPM Dukuh Atas bisa menjadi contoh integrasi antarmoda transportasi di daerah lainnya.

"Saya apresiasi Pak Gubernur dan rekan-rekan, semoga cara-cara ini jadi format seluruh kota di Indonesia. Tidak mungkin kita bangun angkutan masal tapi tidak ada antarmoda, tidak ada first mile dan last mile. Jadikanlah tempat ini lifestyle, jadi contoh,” ujar Menhub.

Sementara itu, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjelaskan, selain memudahkan masyarakat untuk berpindah moda transportasi massal, JPM Dukuh Atas dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan lainnya, seperti aktivitas sosial maupun wisata.

"Aktivitas misalnya Sabtu Minggu, mereka bisa melakukan kegiatan komunikasi, anak muda sambil menunggu menuju LRT ataupun kereta api cepat. Saya juga berterima kasih kepada menteri PUPR yang sudah memberikan perizinan terkait perlintasan," imbuhnya.