Menteri Nadiem Sebut Pemberian Otonomi Daerah Menginspirasi Kemerdekaan di Bidang Pendidikan
Mendikbudristek Nadiem Makarim di Unsoed, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat 8 September siang. ANTARA/Sumarwoto

Bagikan:

JATENG - Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menilai pemberian otonomi kepada pemerintah daerah (pemda) telah memberikan dampak positif.

Menurut Nadiem praktik baik dari otonomi daerah menginspirasi Kemendikbudristek untuk memberikan kemerdekaan yang lebih besar bagi para pemangku kepentingan di bidang pendidikan.

"Melalui gerakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sejak tahun 2019 sampai hari ini, kami mengupayakan otonomi bagi institusi perguruan tinggi untuk meningkatkan pembelajaran dan manajemen," katanya di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat 8 September, disitat Antara.

Dari 26 episode Merdeka Belajar yang diluncurkan Kemendikbudristek, kata dia, 10 diantaranya berkaitan langsung dengan transformasi pendidikan tinggi.

Dia menilai, terobosan pertama adalah delapan Program MBKM yang saat ini diikuti lebih dari 760 ribu mahasiswa dari seluruh Indonesia.

"Pada kesempatan yang baik ini, saya juga ingin menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Universitas Jenderal Soedirman yang terus menghadirkan inovasi dengan program-program Kampus Merdeka," ujarnya.

Mendikbudristek mengatakan Unsoed telah melakukan sejumlah inisiatif yang sangat baik dan salah satunya membentuk Pusat MBKM untuk memastikan keselarasan antara kurikulum dan manajemen kampus dengan kebijakan nasional.

Menurut dia, hal tersebut menjadikan Unsoed dari tahun ke tahun mencetak alumni MBKM yang siap berkontribusi untuk daerah dan Indonesia.

Pius Lustrilanang dikukuhkan sebagai Profesor Kehormatan oleh Rektor Unsoed Prof Akhmad Sodiq didampingi Ketua Senat Unsoed Prof Mas Yedi Sumaryadi.

Pengukuhan tersebut juga dihadiri sejumlah pejabat negara seperti Ketua Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Isma Yatun dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.