Di Hadapan Pemimpin Jepang, Korea Selatan dan China, Presiden Jokowi Ajak Hormati Hukum Internasional
Presiden Jokowi saat membuka ASEAN Plus Three Summit di sela-sela KTT ke-43 ASEAN. (Tangkapan layar YouTube Channel Kemkominfo TV)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengajak negara mitra ASEAN untuk bersama-sama menghormati hukum internasional, untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan untuk pertumbuhan dan kemajuan.

Itu disampaikan Presiden Jokowi saat membuka KTT ASEAN Plus Three yang dihadiri oleh PM China Li Qiang, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol serta PM Jepang Fumio Kishida.

Presiden Jokowi mengatakan, selama lebih dari dua dekade ASEAn Plus Three telah membuahkan banyak hasil

dan menjadi motor pertumbuhan di kawasan.

"Namun kita tidak boleh cepat berpuas diri. Kita harus terus membuka dan menciptakan peluang-peluang kerja sama baru, di mana pembangunan ekonomi hijau dapat jadi salah satu prioritas ke depan," kata Presiden Jokowi di Jakarta, Rabu 6 September.

Ditambahkan olehnya, ASEAN sangat menghargai dukungan RRT, Jepang dan Republik Korea untuk pengembangan ekosistem EV baterai dan ASEAN Indo-Pacific Forum.

"Ini penting bagi kemajuan dan pertumbuhan kawasan," kata Presiden Jokowi.

"Namun demikian, tujuan tersebut pasti akan terganggu jika perdamaian dan stabilitas di kawasan tidak mampu kita jaga," lanjutnya.

"Oleh karena itu, saya mengajak kita semua untuk memiliki rasa yang sama, memiliki kesadaran yang sama, untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan dengan terus menghormati hukum internasional," tandas Presiden Jokowi.

Sebelumnya, dalam pertemuan secara terpisah dengan ketiga pemimpin di pagi Hari, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya stabilitas dan perdamaian di kawasan untuk mendukung pertumbuhan dan kerja sama.