Penyakit Pernapasan Akibat Polusi Udara Naik 31 Persen, Pakaikan Masker ke Anak-anak
ILUSTRASI UNSPLASH

Bagikan:

JAKARTA - Buruknya tingkat polusi udara di Jakarta dan sekitarnya mengakibatkan peningkatan jumlah penyakit pernapasan. Tercatat, kasus pneumonia, ISPA, dan asma di rumah sakit melonjak hingga 31 persen.

Hal ini diungkapkan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai rapat terbatas peningkatan kualitas udara di Jabodetabek yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.

Dari kondisi ini, Heru mengimbau kepada orang tua untuk memakaikan masker kepada anak-anaknya ketika keluar rumah untuk meminimalisasi serangan penyakit pernapasan tersebut.

"Memang benar ISPA ada kenaikan sedikit, 24 sampai 31 persen khususunya balita. Jadi, kami mengimbau anak-anak kecil kalau bisa keluar rumah bisa menggunakan masker," kata Heru dalam konferensi pers di Istana Presiden, Senin, 28 Agustus.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melanjutkan, pihaknya akan menggencarkan edukasi kepada masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan konsentrasi PM 2,5 masuk ke dalam tubuh seperti mengenakan masker.

"Kita menyarankan standar maskernya apa, karena bisa diblok masker minimal KF94 atau KN95, minimum, karena yang bahaya PM 2,5 ini bisa masuk sampai pembuluh darah," ujar Budi.

Masyarakat yang mengalami gangguan pernapasan diminta untuk langsung menjalani pengobatan pertama ke puskesmas.

Budi menyebut pihaknya juga akan segera berkoordinasi dengan rumah sakit dan puskesmas yang bisa menjadi rujukan dalam penanganan penyakit yang ditimbulkan akibat polusi udara tersebut.

"Kita besok kerja sama dengan teman-teman RS Persahabatan sebagai koordinator untuk bisa memilih RS dan puskesmas di Jabodetabek, kalau ciri-cirinya begini, handle-nya begini. Dengan demikian, diharapkan kalau ada yang masuk puskesmas atau RS treatment-nya sama, diagnosanya juga sama," imbuhnya.