YOGYAKARTA - Budiman Sudjatmiko merupakan salah satu tokoh penting dalam dunia aktivis terutama tahun 98 dan politik Indonesia. Namanya sudah lama muncul sejak lama dan mulai viral dengan kepindahanya mendukung Prabowo.
Nama Budiman Sudjatmiko identic dengan perlawanan yang diingat oleh Gen Z karena ketenaran yang muncul saat mulai mendukung Jokowi dikala mulai menginjak kaki di Jakarta. Budiman Sudjatmiko merupakan seorang politisi yang terlahir dari Majenang CIlacap.
Begini Usia, Lahir, dan Pendidikan Secara Garis Besar
Lahir pada 10 Maret 1970 di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Budiman kini berusia 53 tahun. Pendidikan tingginya dimulai di Universitas Gajah Mada, namun perjalanan pendidikannya terhenti akibat keterlibatannya dalam aktivisme.
Masa kecil Budiman Sudjatmiko dihabiskan di Bogor. Budiman menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Pengadilan 2 Bogor. Pada waktu SMP Dia bersekolah di SMP Negeri 1 Cilacap, lalu Budiman melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 5 Bogor dan SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta.
Setelah Budiman Sudjatmiko lulus barulah dia masuk ke UGM dan terbentuk sejara jelas di sana.Budiman terhambat oleh Orde Baru dalam mengenyam pendidikan sehingga dia memilih untuk melanjutkan pendidikan luar negeri.
Budiman Sudjatmiko melanjutkan pendidikannya di luar negeri tepatnya di Universitas London dan Universitas Cambridge di Inggris. Sepak terjangnya terhadap pemerintahan sangat kental untuk diingat.
Aktivitas Aktivisme dan Pendidikan Tinggi
Budiman terlibat dalam berbagai aksi protes dan kampanye yang menyoroti ketidakadilan dan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di bawah pemerintahan Orde Baru. Dia karena terlibat dalam gerakan menentang rezim Orde Baru, yang mengakibatkan dirinya dijatuhi vonis hukuman penjara.
Budiman ditangkap dan dijatuhi vonis 13 tahun penjara. Persidanganya sangat menarik kala itu karena menjadi sorotan luar negeri. Vonis tersebut akhirnya digagalkan oleh presiden Gus Dur yang saat itu menjabat sebagai presiden.
Ada banyak aktivis yang dipenjara saat itu, dari Wiji Thukul hingga Mahendrata yang tidak cukup dikenal oleh masyarakat.
Pendiri Gerakan Inovator 4.0 dan Peran dalam PRD
Budiman Sudjatmiko menjalankan beberapa peran penting dalam dunia politik Indonesia, tentunya dengan PRD dan Gerakan Inovator. Di Partai Rakyat Demokratik (PRD) beliau seringkali berselisih paham dengan beberapa kawanya. Di dalam PRD juga Budiman Sudjatmiko dikenal sebagai oposan dari partai PRD. Bahkan dianggap berhianat saat beralih untuk mendukung Prabowo sebagai calon presiden.
Budiman Sudjatmiko adalah pembaca Manifesto PRD sehingga dianggap sebagai kacang lupa kulit saat beralih mendukung Prabowo Subianto meskipun dalam politik itu dinamis.
Melawan Orde Baru dan Hukuman Penjara
Paling diingat dari perjuangan seorang Budiman Sudjatmiko adalah wawancaranya dalam beberapa media asing saat itu. Budiman dianggap melawan Orde Baru sehingga vonis terhadapnya dijatuhkan dan saat itu Presiden Abdurahman Wahid atau Gus Dur yang akhirnya menandatangani pelepasan Budiman dari vonis di tahun 2003.
Karir Politik di PDI Perjuangan dan Anggota DPR RI
Pada tahun 2004, Budiman Sudjatmiko bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Keputusan ini menunjukkan peralihan perjalanannya dari gerakan dan aktivisme independen menuju panggung politik partai.
Kehadiran Budiman Sudjatmiko di PDIP membawa dinamika baru dalam partai dan memberikan pengaruh yang signifikan pada arah politik partai tersebut.
Beralih Mendukung Prabowo Subianto yang Dianggap Sebagai Penculik 98
Dukungan kepada Prabowo itu resmi dideklarasikan Budiman secara terbuka dalam acara deklarasi Prabowo Budiman Bersatu atau Prabu di Marina Convention Centre, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat, 18 Agustus 2023.
Peralihan ini tentunya menjadi salah satu yang tidak diduga apalagi Tuduhan Prabowo sebagai penculik 98 sangat kentara. Banyak yang menghujat Budiman Sudjatmiko hingga beliau resmi dipecat PDIP karena dianggap melawan apa yang diyakini partai.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi memberikan sanksi pemecatan. Budiman resmi dipecat dimana pemecatan ditandatangani oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto pada Kamis (24/8/2023).