JAKARTA - Kebakaran besar melanda bagian barat dan utara Kanada dan puluhan ribu orang terpaksa meninggalkan rumah mereka. Sejumlah provinsi di wilayah Amerika Utara ini mengalami kebakaran, termasuk Nova Scotia, Quebec, Ontario, Yellowknife, Britich Colombia, dan Alberta. Kebakaran itu disebut sebagai kebakaran terbesar sepanjang sejarah Kanada, seperti yang dilaporkan BBC, Jumat, 18 Agustus.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha memastikan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban kebakaran hutan di Kanada.
“KJRI Vancouver terus memantau bencana kebakaran hutan yang melanda beberapa wilayah di Kanada, termasuk di Yellowknife dan Kelowna. Otoritas Kanada juga telah menetapkan status darurat,” kata Judh melalui pesan singkat, Sabtu.
Berdasarkan data KJRI Vancouver, saat ini 28 WNI tinggal di Kelowna, dan mayoritas mahasiswa. Tidak ada WNI yang tinggal di Yellowknife.
Guna mengantisipasi situasi bencana memburuk, KJRI, mahasiswa Indonesia dan masyarakat Indonesia di Kelowna telah mengatur proses evakuasi.
“Tujuan evakuasi antara lain Wisma Indonesia di Vancouver, Ecuation Centre di Kota Kelowna, dan beberapa kota lain di sekitar Kelowna,” tutur dia.
KBRI Ottawa, KJRI Vancouver, dan KJRI Toronto dikutip ANTARA, Sabtu, 19 Agustus, telah mengeluarkan imbauan kepada para WNI agar meningkatkan kewaspadaan, mempersiapkan perlengkapan pelindung pernafasan, mengikuti imbauan dan arahan dari otoritas setempat.
BACA JUGA:
Kementerian Luar Negeri RI juga menyediakan hotline yang dapat dihubungi WNI untuk meminta bantuan.
Hotline KBRI Ottawa: +1 613 410 1481
Hotline KJRI Vancouver: +1 778 788 1992
Hotline KJRI Toronto: +1 416 312 5514