JAKARTA - Ganjar Pranowo memilih menggunakan baju bergambar Presiden Jokowi saat menanggapi deklarasi PAN dan Golkar yang merapat ke Prabowo Subianto.
Ganjar terlihat santai deklarasi Golkar dan PAN untuk mendukung Prabowo Subianto. Ganjar menyebut, itu suatu hal yang biasa saja dalam proses demokrasi.
"Dalam proses demokrasi, sebenarnya itu biasa saja. Saya sangat menghormati sikap masing-masing partai. Pasti beliau sudah memberikan keputusan dan sudah punya catatan harus merapat ke mana. Jadi saya sangat hormat atas keputusan yang diambil oleh partai siapapun mereka dan kemanapun mereka," kata Ganjar ditemui di rumah dinasnya, Puri Gedeh Kota Semarang, Minggu 13 Agustus.
Merapatnya Golkar dan PAN ke Prabowo menurut Ganjar hal yang biasa. Saat ini, semua partai sedang bernegosiasi untuk menentukan arah politik mereka. Pihaknya lanjut Ganjar juga terus menjalin komunikasi dengan partai lain, baik yang sudah mendukung maupun yang belum mendukung.
"Maka kalau ada partai merapat ke salah satu titik, menurut saya itu hak politik mereka," jelasnya.
BACA JUGA:
Selain menggunakan baju Jokowi, ia juga mengatakan jika situasi seperti saat ini mirip saat pemilu tahun 2014, saat itu presiden Jokowi mendapatkan lawan yang cukup banyak karena beberapa partai koalisi merapat ke Prabowo
"Dan kisah ini pernah terjadi saat 2014 kalau tidak salah ya. Saat itu yang mendukung lawannya pak Jokowi itu juga sama, mereka berbondong-bondong ke sana. Dan kejadian ini kita catat dalam perjalannya dan selalu ada dinamika yang berubah," terangnya.
Ganjar justru mengucapkan selamat kepada Golkar dan PAN atas keputusannya bergabung ke koalisi Gerindra dan PKB. Ia mengajak semua pihak untuk menjaga demokrasi agar berjalan baik.
"Tentu saja yang paling penting adalah bagaimana menjaga demokrasi berjalan dengan baik dan apa yang mesti kita bereskan dari persoalan bangsa dan negara ini," pungkasnya.