Gubernur Sumbar Minta Dinas Evaluasi Pengadaan Alsintan yang Boros
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah (ANTARA/Mario Sofia Nasution)

Bagikan:

PADANG - Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansarullah meminta Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura agar mengevaluasi pengadaan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) di daerah setempat karena dinilai boros dan tidak tepat sasaran.

"Saya mendapatkan informasi alat mesin pertanian ini tidak terpakai karena tidak sesuai dengan kebutuhan kelompok tani bahkan spesifikasinya tidak cocok," kata Mahyeldi di Padang dilansir ANTARA, Senin, 17 Juli.

Dia mengatakan hal ini perlu dievaluasi. Dirinya juga menemukan alsintan ini dibiarkan berhujan dan panas, tidak terawat dengan baik padahal mendapatkan susah. Perlu pengelolaan dan pengendalian serta pengawasan alat ini.

"Dalam pengadaan ini tentu perlu koordinasi baik bantuan dari pusat berupa pokok pikiran DPR RI maupun dari Sumbar melalui pokok pikiran DPRD Sumbar," kata dia.

Mahyeldi menilai alsintan yang ada saat ini terlalu banyak dan terlalu boros dalam pengadaan bahkan tidak melihat kebutuhan petani yang ada di Sumbar.

"Jika Alsintan bantuan ini tidak sesuai kebutuhan maka jangan diturunkan dan saat ini banyak alsintan yang bertumpuk tidak terpakai. Selain itu dalam pembagian Alsintan harus dilakukan oleh Dinas sehingga jangan salah dalam pengelolaan dan kewenangan," kata dia.

Gubernur Sumbar mengatakan perlu adanya pemetaan kebutuhan pertanian sehingga produksi pertanian Sumbar meningkat dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani serta memenuhi kebutuhan pangan.

Pemprov Sumbar sendiri telah mengalokasikan anggaran 10 persen dari APBD Sumbar yakni sekitar Rp650 miliar lebih untuk sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan yang telah berjalan sejak awal pemerintahan Mahyeldi-Audy.

"Anggaran ini cukup besar sehingga hasil yang didapatkan tentu harus lebih optimal harusnya. Peningkatan ini sudah ada dan ini dibuktikan dengan nilai tukar petani yang mencapai 111 sejak awal tahun 2023.

"Semoga nilai tukar petani ini dapat bertambah dengan adanya teknologi baru serta benih yang baik diberikan kepada masyarakat untuk meningkatkan produksi dan menekan biaya," kata dia.