Bagikan:

TERNATE - Seorang anak asal Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), Ibnu Sabil Putra Bahari (9) yang sempat dinyatakan hilang akhirnya ditemukan berada kapal KM Pertama Bunda saat sandar di Kota Manado, Sulawesi Utara.

Orang tua korban, Astiana mengatakan, anaknya itu dinyatakan hilang sejak Senin (10/7) dan tidak terlihat lagi di rumah saat pulang dari sekolah. 

Dia melaporkan kehilangan sang anak  ke Polres Ternate yang kemudian membantu mencari anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar itu.

Setelah membuat laporan di Polres Ternate, pada Selasa (11/07), dua hari kemudian, dirinya dihubungi dari pihak kapal KM Permata Bunda, yang memberitahukan jika anak itu terbawa kapal itu.

"Posisinya saat itu berada atas kapal yang baru tiba di Pelabuhan Manado setelah pelayaran dari Kota Ternate," ujar Astiana dilansir ANTARA, Jumat, 14 Juli.

Setelah mendapat kabar tersebut, akhirnya dari rasa cemas menjadi tenang, karena sudah ditemukan dengan kondisi sehat.

Sementara itu, Armi Amalia, kapten kapal KM Permata Bunda menyatakan saat kapal sudah bersandar di Pelabuhan Manado, kemudian melihat ada seorang anak di berada di dalam kapal pada Kamis (13/07) malam.

"Awalnya kami mengira itu, anak dari salah satu penumpang kapal yang berada di dek satu, tetapi beberapa jam kemudian kami mendekati anak itu, ternyata anaknya dari ibu Astiana yang kini sedang dicari di Kota Ternate," katanya.

Kemudian Amri menghubungi orang tua sang anak  untuk melaporkan bahwa anak mereka sekarang berada di atas kapal dan keberadaanya di Pelabuhan Manado.

Dia melaporkan kepada orang tuanya bahwa anak itu kondisinya sehat dan akan tetap berada dalam kapal sampai balik kembali ke Kota Ternate.

"Tadi malam saat kapal sandar kembali di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, kami langsung menyerahkan Ibnu Sabil Putra Bahari kepada orang tuanya," ujar kapten kapal KM Permata Bunda.

Sementara itu, Pasi Humas Polres Ternate, Iptu Wahyuddin ketika dihubungi mengimbau masyarakat di Kota Ternate, khususnya para orang tua, agar memperhatikan aktivitas anaknya di rumah masing-masing, sehingga kasus serupa tidak lagi terjadi.