Bagikan:

JAKARTA - Sementara dunia disibukkan dengan pandemi COVID-19, kini muncul keresahan terhadap ancaman pandemi lain, yaitu virus Nipah asal Malaysia.

Dikutip dari situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kamis 28 Januari, virus Nipah (NiV) dikategorikan sebagai virus zoonosis yang ditularkan hewan kepada manusia. Virus tersebut juga dapat menular melalui makanan yang terkontaminasi atau langsung antarmanusia.

Seperti yang diberitakan VOI, persentase kematian akibat virus Nipah dapat mencapai 40 hingga 75 persen. Hingga saat ini, vaksin virus Nipah belum ditemukan oleh tim ahli.  

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Didik Budijanto mengimbau warga Indonesia untuk selalu waspada terhadap potensi penularan virus Nipah melalui hewan ternak babi di Malaysia.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan masyarakat untuk pencegahan penyebaran dan penularan virus Nipah antara lain:

  • Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air.
  • Hindari kontak dengan kelelawar atau babi yang sakit.
  • Hindari area tempat kelelawar biasanya bertengger.
  • Hindari konsumsi nira kurma mentah.
  • Hindari konsumsi buah-buahan yang berpotensi terkontaminasi oleh kelelawar.
  • Hindari kontak dengan darah atau cairan tubuh yang diduga terinfeksi NiV.

Cara-cara tersebut dilakukan saat seseorang berada di daerah yang telah terjangkit wabah virus Nipah seperti Bangladesh, Malaysia, India, dan Singapura.

Virus nipah juga dapat menular dari manusia ke manusia. Karena itu, penting untuk menerapkan praktik pengendalian infeksi standar dan teknik perawatan penghalang yang tepat untuk mencegah infeksi yang didapat di rumah sakit (transmisi nosocomial).

Lokasi geografis memiliki kemungkinan risiko terhadap wabah virus nipah di masa yang akan datang, seperti kawasan tempat tinggal rubah terbang (kelelawar genus Pteropus). Kelelawar jenis tersebut saat ini ditemukan di Kamboja, Indonesia, Madagaskar, Filipina dan Thailand.

Orang yang berkunjung ke daerah tersebut harus segera mengambil tindakan pencegahan yang sama seperti mereka yang tinggal di daerah di mana wabah telah terjadi.